Bacaini.id, KEDIRI – Nama Misri nyaris hilang di telan bumi. Jasad perempuan tua itu bahkan sempat terkubur di pemakaman desa sebagai warga biasa.
Sebulan usai dimakamkan di Desa Pandansari, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, nama Misri mendadak diperbincangkan. Bukan oleh kerabat atau tetangga, melainkan anggota TNI yang tiba-tiba melacak keberadaan makamnya di pemakaman desa.
Rupanya Misri bukan sosok sembarangan. Dia adalah anggota Batalyon 41 Soenaryadi Devisi Jawa Timur berpangkat Prajurit Satu (Pratu) yang menerima penghargaan Bintang Gerilya dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Misri adalah pejuang kemerdekaan.
Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Infanteri Rully Eko Suryawan mengatakan jasad Pratu Misri sudah sepatutnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Karena itu dirinya mendapat perintah untuk membongkar dan memindahkan jasad Misri ke tempat seharusnya.
“Pemindahan makan ini adalah bentuk penghargaan pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Kediri atas jasa-jasa almarhumah sebagai pejuang kemerdekaan,” kata Rully Eko kepada Bacaini.id, Kamis, 10 Februari 2022.
Dihadiri Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, pemindahan dan pemakaman kembali jasad Pratu Misri dilakukan dengan upacara militer. Jasad Misri yang meninggal dan dikubur di pemakaman Desa Pandansari pada 15 Januari 2022, kembali dikuburkan di Taman Makam Pahlawan hari ini, Kamis, 10 Februari 2022.
Berbeda dengan pemakaman sebelumnya, kali ini wajah lega menghinggapi keluarga Pratu Misri. Sarbikyanto, anak kelima almarhumah Pratu Misri mengatakan pemindahan makam ibunya ke taman makam pahlawan ini menuntaskan wasiat almarhum sebelum meninggal. “Beliau sempat berpesan agar dimakamkan di makam pahlawan, itu keinginan terakhirnya,” kata Sarbikyanto.
Semasa hidup Pratu Misri bertugas sebagai intelejen, dan pernah bergabung dengan Palang Merah Indonesia. Pratu Misri juga tercatat ikut berlatih dengan tentara Jepang.
Penulis: AK. Jatmiko
Editor: HTW
Tonton video: