Bacaini.id, MALANG – Berbagai aksi mewarnai peringatan HUT ke-36 Arema yang jatuh tepat pada hari Jumat, 11 Agustus 2023, besok. Salah satunya aksi teatrikal dari seniman Malang Performance Art Community di depan Balai Kota Malang.
Alih-alih ikut merayakan HUT Arema, para seniman asli Malang ini justru melakukan aksi teatrikal untuk mengkritisi penanganan Tragedi Kanjuruhan yang dinilai jauh dari kata adil baik pada 135 korban jiwa maupun ratusan korban luka pada insiden kelam tahun lalu.
Sebagai prolog, seniman bernama Soge Ahmad mengangkat sekuntum bunga mawar di depan Balai Kota sambil meneriakkan kata-kata dengan tajuk ‘Merawat Ingatan Tragedi Kanjuruhan’. “Ini Tragedi, dan Ini Tragedi,” teriak Soge mengawali aksinya, Kamis, 10 Agustus 2023.
Teriakan bernada miris itu disusul peragaan saat para korban Tragedi Kanjuruhan mengalami rasa sakit hingga tewas bergelimpangan di stadion. Pesan itu semakin ironis ketika Soge membubuhkan garis yang membentuk sosok-sosok korban dengan menggunakan kapur.
Soge Ahmad yang memiliki nama asli Muhmi Ahmad ini menjelaskan jika performance art yang dia tampilkan merupakan ekspresi keresahan dirinya atas penanganan hukum Tragedi Kanjuruhan yang jauh dari kata adil.
Penampilan itu sengaja dia tampilkan sebelum momen peringatan HUT Arema ke-36. Pria berusia 44 tahun itu mengaku heran setelah mendengar ada rencana konvoi sebagai bentuk euforia kebanggan di tengah penanganan hukum atas matinya ratusan saudara sesama suporter.
“Penanganan hukum belum tuntas, bahkan sampai saat ini kejelasan kasusnya mengambang. Penampilan saya ini sebagai bentuk mencari keadilan,” tegasnya.
Tidak berhenti di Balai Kota Malang, Soge mengaku akan melakukan aksi serupa di berbagai titik, seperti di Stadion Gajayana hingga di Kantor Arema FC. Meski aksi itu menghabiskan tenaga, menurutnya lelah itu tidak seberapa dengan penderitaan para korban.
“Capek saya gak seberapa dibanding dengan penderitaan korban dan lelah para keluarga korban yang sampai saat ini masih berjuang mencari keadilan,” tandasnya.
Penulis: A.Ulul
Editor: Novira