Bacaini.id JOMBANG – Sejumlah orang yang digerakkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang Jawa Timur menggelar salat istisqa atau salat meminta hujan.
Salat istisqa digelar di lingkungan tempat pengelolaan akhir (TPA) sampah Banjardowo. Ibadah meminta hujan itu sekaligus dimaknai sebagai introspeksi diri terhadap dosa-dosa ekologis atau lingkungan yang pernah dilakukan.
“Melakukan salat istisqa bersama warga sekitar agar hujan segera turun. Sekaligus sebagai introspeksi diri terhadap dosa dosa ekologis kita yang tidak berpihak pada alam,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Miftahul Ulum Senin (30/10/2023).
Salat minta hujan merupakan ikhtiar agar musim kemarau segera berakhir. Seluruh warga dan staf berdoa meminta kepada Allah agar segera menurunkan hujan.
Kegiatan salat yang dipimpin ustad Ahmad Ayub dilangsungkan di bawah terik matahari. Dalam kotbahnya seusai salat, ustad mengatakan perlu instrospeksi diri sekaligus meminta pengampunan kepada Allah agar permintaan hujan bisa dikabulkan.
Ulum mengatakan kemarau panjang berdampak terhadap lingkungan. Banyak pohon mati karena kekeringan. Kemudian muncul kebakaran hutan, yakni khususnya di kawasan lereng gunung Anjasmoro Wonosalam Jombang.
“Terakhir kebakaran terjadi di lereng gunung anjasmoro Jombang,” sebutnya. Salat istisqa yang digelar diharapkan bisa segera mendatangkan hujan. Saat nanti hujan mengguyur, jamaah dihimbau menjaga kelestarian lingkungan dan alam.
Usia salat warga saling bersalaman dan memaafkan. Warga kembali beraktifitas di TPA Banjardowo yang menjadi pusat pengelolaan sampah di Kabupaten Jombang.
Penulis: Syailendra
Editor: Solichan Arif