Bacaini.id, KEDIRI – Katarak menjadi salah satu penyakit mata yang berbahaya. Penyakit ini menyerang lensa mata dan bisa menyebabkan kebutaan.
Secara medis katarak merupakan penyakit di mana lensa mata menjadi keruh atau berkabut hingga menyebabkan kualitas pandangan menurun. Menurut dokter spesialis mata RSUD Simpang Lima Gumul (SLG), dr. Risqi Wahyu, Sp.M, katarak pada umumnya terjadi pada usia lansia atau sekitar 50 tahun ke atas.
“Namun penyakit ini juga bisa terjadi pada bayi yang baru lahir, balita maupun orang dewasa. Tetapi kasusnya tidak banyak. Pada kelompok itu katarak terjadi karena faktor genetik atau sudah mengidap penyakit lain, misalnya diabetes dan terjadi infeksi di bagian mata,” kata dr. Risqi Wahyu, Sp.M, Senin, 13 Desember 2021.
Penyakit katarak kerap disepelekan karena tanpa disertai mata merah ataupun nyeri. Selain itu katarak ringan juga tidak bisa terdeteksi secara kasat mata, bahkan masih terlihat seperti mata sehat.
Hal itu yang menjadikan penyakit katarak perlu diantisipasi sejak dini. Jika dibiarkan tanpa penanganan akan semakin parah dan harus dilakukan tindakan operasi. Bahkan jika sudah kronis, operasi pun juga lebih sulit dan bisa berlanjut menjadi kebutaan.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti cara mencegah terjadinya katarak. Namun bisa dihambat terutama dengan mengurangi paparan sinar ultraviolet.
Selain itu, dikenal pula pemakaian obat tetes mata yang mengandung unsur kortikosteroid dalam jangka panjang. “Katarak harus ditangani dengan cara operasi untuk membersihkan dan mengganti lensa mata sehingga mata bisa menjadi jernih dan kembali normal,” terang dr. Risqi.
RSUD SLG memiliki alat operasi katarak sesuai standar perhimpunan dokter spesialis, yakni Pacho Emulsifikasi. Alat tersebut sudah jauh lebih canggih jika dibandingkan cara lama atau manual.
Dengan teknik Pacho Emulsifikasi membersihkan katarak dengan potensi luka sayatan akibat operasi selebar 2,7 mm, lebih kecil daripada manual yang bisa mencapai lebih dari 6 mm.
Selain itu, durasi waktu operasi menggunakan teknik ini juga lebih cepat, hanya 15 menit. Begitu juga dengan masa pemulihan yang hanya 2-3 minggu. Sedangkan cara manual bisa memakan waktu pemulihan hampir satu bulan.
Bagi penderita katarak yang ingin melakukan operasi dengan cara cepat dan aman, bisa segera mengunjungi RSUD SLG. Selain operasi, dr. Risqi juga melayani pasien yang ingin konsultasi terkait dengan kesehatan mata.
Menariknya, biaya operasi katarak ini bisa ditanggung melalui BPJS dengan perlakuan dan tindakan medis yang sama. (ADV)