Bacaini.id, TRENGGALEK – Jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Trenggalek yang meninggal dunia dalam bentrok antar perguruan silat di Taiwan telah tiba di rumah duka.
Kepulangan Zaenal Fanani disambut oleh keluarga serta ribuan Warga Perguruan Pencak Silat Setia Hati Terate (PSHT) yang sudah menunggu di kediamannya di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
Meski duka mendalam masih terasa, jenazah pria 32 tahun itu langsung disholati oleh keluarga serta ribuan Warga PSHT secara bergantian. Kemudian jenazah diberangkatkan ke pemakaman, tidak jauh dari rumah duka.
Ketua Cabang PSHT Trenggalek Wijiono menyampaikan rasa duka cita mendalam atas meninggalnya Zaenal Fanani dalam bentrokan antar perguruan pencak silat di salah satu stasiun di Taiwan beberapa waktu lalu.
“Saya harap agar semua anggota PSHT bisa menerima insiden ini sebagai musibah dan tidak terprovokasi yang dapat menimbulkan gesekan antar kelompok di Trenggalek,” ujar Wijiono di lokasi usai pemakaman, Minggu, 17 September 2023.
Sementara itu Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan bela sungkawa atas meninggal dunianya Zaenal Fanani. Turut hadir di rumah duka, Bupati Arifin juga memberi support kepada pihak keluarga.
Seperti yang disampaikan Ketua Cabang PSHT Trenggalek, Bupati Arifin mengimbau agar insiden di Taiwan tidak menjadi provokasi bagi warga lain, khususnya Warga PSHT di Trenggalek.
“Saat ini proses hukum terhadap tersangka sudah dilakukan oleh penegak hukum dari dua negara. Oleh karena itu, tidak usah mencari-cari kembali hal yang lain di Trenggalek, lebih baik saudara dari PSHT mendoakan yang terbaik untuk almarhum,” tandas Bupati Arifin.
Bupati Trenggalek juga berterima kasih atas upaya Kementerian Luar Negeri serta BP2MI sehingga jenazah Zaenal Fanani dapat segera dipulangkan ke kampung halaman.
Penulis: Aby