JOMBANG – Sebanyak 1.396 santri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang menjalani pemeriksaan swab oleh tim medis Rumah Sakit (RS) Unipdu, Rejoso Peterongan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan covid 19 bagi santri baru yang akan kembali mengikuti belajar di pesantren. Senin, 09 Nopember 2020.
KH Lukman Hakim, Ketua Satuan Gugus Tugas Covid 19, Pondok Pesantren Tebuireng mengatakan, penerimaan santri ini dilakukan di halaman terminal Kawasan Wisata Religi Gus Dur yang ada di Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Ratusan santri dibagi dalam beberapa kloter menjalani screening hingga pemeriksaan.
“Seluruh santri yang baru datang diwajibkan mengikuti pemeriksaan kesehatan yang sudah disiapkan petugas,” ujarnya kepada Bacaini.id Senin, 09 Nopember 2020.
Dijelaskan Lukman, para santri yang di nyatakan negatif langsung diizinkan untuk masuk area pesantren. Santri tersebut bisa langsung mengikuti proses belajar sesuai dengan kelas masing-masing. Santri yang datang pada gelombang ketiga ini adalah santri kelas VIII jenjang pendidikan SMP atau MTs, serta santri kelas XI jenjang pendidikan SMA atau MA.
Selama pandemi, Pesantren Tebu Ireng memberlakukan proses belajar dengan dua model. Untuk tahap pertama, pihak pesantren mendatangkan sepertiga jumlah santri untuk mengikut proses belajar. Seluruh santri ini sudah berada di pesantren beberapa bulan terakhir. Kemudian sisanya masih akan dibagi dalam beberapa kloter.
Satuan gugus tugas terus melakukan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan protokol kesehatan untuk santri yang sudah datang. Sedang santri yang masih berada di rumah akan dikirimkan undangan untuk proses sesuai dengan pertimbangan pesantren. “Ini gelombang terakhir untuk seluruh santri yang akan dijadwalkan masuk,” sebutnya.
Lukman berharap, dengan pemeriksaan ketat ini tidak ada santri yang tertular corona maupun menulari santri lain. Setelah berada di pesantrenpun petugas akan menjalankan protocol ketat bagi seluruh santri. Termasuk bagi wali santri diminta untuk tidak menjenguk santri demi kesehatan bagi santri menjalani proses belajar mengajar di pesantren.
Di Kabupaten Jombang, klaster penularan corona di lingkungan pesantren pernah terjadi disalah satu pondok yang ada di Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Sebanyak 22 santri mengalami gejala kehilangan penciuman hingga dipastikan terpapar covid 19.
Seluruh santri akhirnya menjalani karantina dan pengobatan di Aparma Unipdu Jombang. Setelah menjalani perawatan seluruh santri ini bisa sembuh dan kembali ke pesantren. Tidak hanya santri, sejumlah kiai dan pengasuh juga sempat terpapar covid 19.
“Serangan covid ini sangat menyakitkan dan membahayakan, sehingga harus dihindari. Caranya dengan menjalankan protokol kesehatan ketat,” ujar KH Nurhadi salah satu Pengasuh Pesantren yang terpapar dan sudah dinyatakan sembuh.
KH Nurhadi ini menjalani perawatan hampir 23 hari di ruang isolasi RSUD Jombang. Pengasuh Pesantren Di Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, kini menghimbau seluruh santri dan lingkungan pesantren untuk waspada terhadap penyebaran virus corona.
Penulis: Syailendra
Editor : Karebet