Bacaini.ID, KEDIRI – Bumbu Bali yang original umumnya sangat pedas. Dagingnya. Bumbunya. Berwarna merah dan sangat pedas. Kalau kurang pedas berarti telah mengalami modifikasi. Menyesuaikan dengan kebutuhan lidah.
Soal nama, terkadang ada yang menyebut daging Bumbu Bali. Karena bahan utama yang dipakai dalam kuliner ini memang daging. Daging sapi jenis has dalam. Mungkin untuk praktisnya orang kemudian lebih suka menyebut Bumbu Bali.
Baca Juga:
- Resep Gulai Kambing Otentik yang Bikin Ngiler
- Resep Daging Bumbu Rujak, Kuliner Leluhur yang Sulit Ditolak
- Resep Semur Warisan Kelas Sosial Makmur
Kenapa ada kata Bali? Apakah berasal dari Pulau Dewata? Belum tahu pasti. Kemungkinan besar bukan. Sebab yang dipakai juga daging sapi yang merupakan hewan suci di Bali.
Proses memasak Bumbu Bali juga berbeda dengan masakan Bali pada umumnya. Setidaknya itu yang tertulis dalam kitab masakan Mustika Rasa (1967).
Berikut resep Bumbu Bali yang dikutip Bacaini.ID dari Budaya dan Kuliner, Memoar Tentang Dapur China Peranakan Jawa Timur Sabtu (13/12/2025).
Daging
500 gram daging sapi has dalam
1000 ml air
Bumbu
150 gram cabai merah
60 gram tomat
100 gram bawang merah
15 gram bawang putih
10 gram jahe
¾ sendok teh garam
1/8 sendok teh merica bubuk
1 ½ sendok makan minyak goreng
500 ml kaldu
Mengolah Daging
Potong daging 2 ½ x 2 ½ x 1 cm. Rebus daging dengan 1000 ml air dengan api kecil kira-kira 30 menit. Buang busanya tiap kali sampai kaldunya jernih. Angkat daging, tiriskan. Sisihkan air rebusan untuk kaldu.
Meracik Bumbu
Cabai merah buang bijinya. Iris bulat tomat ½ cm. Haluskan bumbu dan tomat lalu tumis tanpa minyak selama kurang lebih 5 menit hingga airnya menyusut habis.
Kemudian tambahkan 1 ½ sendok makan minyak. Tumis hingga harum selama kurang lebih 10 menit.
Tuang 500 ml kaldu rebusan daging ke dalam tumisan. Masukkan potongan daging, masak hingga daging lunak dan bumbu mengental.
Bagi yang kurang menyukai rasa pedas, bisa menyesuaikan dengan menakar jumlah cabai. Kurangi atau tambah jumlah cabai sesuai dengan selera lidah. Selamat mencoba!
Penulis: Solichan Arif





