Bacaini.id, JOMBANG – Ratusan warga Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang kesulitan air bersih. Kondisi ini sudah berlangsung sejak empat bulan terakhir dan hanya mengandalkan air kiriman dua kali sehari.
Samsul Hadi, Kepala Desa Ngrimbi mengatakan ada 130 kepala keluarga di Dusun Wonorejo yang kesulitan air. Dusun yang berada di kaki Gunung Anjasmoro itu tidak terdapat sumur. Meskipun sudah dilakukan pengeboran tidak ada air yang keluar. “Ada 48 rumah atau 130 KK selama empat bulan warga masyarakat wonorejo kesulitan air bersih,” ujarnya kepada Bacaini.id, Kamis 14 Oktober 2021.
Samsul menjelaskan kondisi ini disebabkan alam pegunungan yang memang tidak ada sumber air. Masyarakat mengalami situasi ini cukup lama, terutama memasuki musim kemarau. Mereka hanya bisa mengandalkan suplai air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Setiap kali truk tangki datang, akan langsung ludes dalam waktu singkat. Puluhan bak plastik, drum hingga tempat air sudah diantrikan di tempat pemberhentian truk. “Setiap warga rata-rata hanya bisa mendapatkan 20 liter air bersih,” kata Ponirah salah satu yang mengantre.
Saat musim penghujan, Ponirah dan warga lain mengandalkan air tadah hujan. Tandon air ini menjadi sumber air bersih warga untuk memenuhi kebutuhan mulai mandi, memasak dan mencuci.
Jatah 20 liter yang dipasok pemerintah, menurut Ponirah masih kurang. Apalagi keluarga yang penghuninya banyak jelas membutuhkan air dalam jumlah besar.
Warga berharap pemerintah mengupayakan pengeboran sumber mata air yang lebih dalam. “Sudah pernah ada pengeboran sumber mata air namun hasilnya tidak maksimal,” kata Ponirah.
Jika kebutuhan air masih kurang, warga terpaksa meminta jatah air dari desa tetangga. Hanya saja jarak dari rumah mereka ke lokasi pengambilan air tersebut mencapai 3 kilometer.
Penulis: Syailendra
Editor: HTW
Tonton video: