Bacaini.ID, KEDIRI – Phobia atau fobia merupakan kondisi psikologis pada seseorang berupa rasa takut yang berlebihan dan seringkali tidak rasional pada sesuatu yang tidak berbahaya.
Secara teori, ketakutan merupakan respon alami seseorang pada hal diluar diri yang dianggap membahayakan atau mengancam.
Namun pada orang fobia, rasa takut tersebut jadi tidak wajar, seringkali diikuti dengan serangan panik, berkeringat dingin, mual, sesak napas, jantung berdebar dan kondisi lain.
Berikut beberapa jenis phobia atau fobia yang terkesan aneh namun faktanya terjadi pada beberapa orang di berbagai belahan dunia.
Nomophobia
Atau nomofobia. No Mobile Phone Phobia, rasa takut atau kecemasan berlebihan pada seseorang yang merasa tidak nyaman atau terganggu saat tidak bisa mengakses atau jauh dari ponselnya.
Merupakan dampak dari ketergantungan pada ponsel. Kecanduan gadget yang membuat seseorang bermasalah secara psikologis.
Beberapa gejala nomofobia meliputi kecemasan, ketakutan, perasaan panik, dan stres saat tidak bisa menggunakan ponsel.
Ablutophobia
Ketakutan yang tidak rasional dan berlebihan terhadap mandi, mencuci, atau membersihkan diri.
Ini adalah jenis fobia spesifik, yang berarti ketakutan yang kuat terhadap objek atau situasi tertentu.
Orang dengan ablutophobia seringkali mengalami kecemasan yang signifikan atau bahkan panik ketika dipaksa mandi atau mencuci.
Penyebab fobia ini tidak bisa dipastikan, namun biasanya terjadi karena pengalaman traumatis yang berhubungan dengan fobia tersebut.
Atau bisa juga terjadi karena faktor genetik, lingkungan sosial maupun kondisi psikologis lain.
Xanthophobia
Rasa cemas berlebihan atau ketakutan yang kuat terhadap warna kuning.
Orang dengan xanthophobia dapat mengalami tekanan dan kecemasan yang signifikan saat melihat warna kuning.
Reaksi yang muncul adalah menghindari warna kuning dan benda-benda yang terkait dengan warna tersebut.
Xanthophobia dapat disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk pengalaman traumatis di masa lalu, perilaku yang dipelajari, dan kecenderungan genetik.
Peristiwa negatif tertentu atau asosiasi dengan warna kuning dapat memicu respons ketakutan.
Selain itu, gangguan kecemasan atau kecenderungan obsesif-kompulsif yang mendasarinya dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan fobia.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif