Bacaini.ID, KEDIRI – Black magic atau ilmu hitam telah ada sejak berabad lampau. Sihir bahkan dikenal dalam kisah-kisah kitab suci.
Masyarakat modern kerap menolak mengakui keberadaan ilmu hitam atau sihir karena dianggap tak masuk akal. Di luar nurul dalam bahasa gen-Z.
Namun faktanya, ilmu hitam ada dalam berbagai kebudayaan masyarakat tradisional dunia dan tetap eksis hingga kini.
Indonesia pun mengenal black magic. Suku-suku di Indonesia juga terkenal dengan kemampuan supranaturalnya.
Di antaranya suku Dayak, Asmat, Baduy, dan Osing. Berikut beberapa jenis ilmu hitam yang dikenal di Indonesia.
Gantung Waris
Salah satu jenis santet dari Jawa yang menargetkan seseorang sulit ketemu jodohnya. Setiap hendak menikah selalu gagal.
Biasanya pelaku adalah pihak yang merasa sakit hati entah karena masalah percintaan atau dendam tertentu.
Ritual ilmu hitam ini dilakukan dengan menulis nama target, menyertakan foto dan benda-benda ritual ke dalam bungkusan kain kafan yang dibentuk pocong.
Parang Maya
Ilmu sihir dari Dayak ini paling sering memakan korban. Seperti namanya, parang adalah senjata tajam. Maya adalah tak terlihat.
Ilmu hitam ini bertujuan untuk menyakiti target secara fisik. Pelaku dapat melukai target dengan jarak jauh.
Korban ilmu hitam ini akan merasakan sakit, badannya lumpuh atau mati rasa dan timbul luka sayatan yang tak jelas asal usulnya.
Ritual dilakukan dengan membakar parang disertai mantra. Parang akan menghilang dan menuju target untuk melukai tanpa terlihat.
Cuca Bangkai
Jika di Jawa dikenal ilmu hitam dengan nama Kembang Amben, di Kalimantan ada Cuca Bangkai yang memiliki kemiripan.
Target ilmu hitam ini menjadikan korbanya tidak berdaya, tidak mampu beraktivitas secara normal.
Ilmu hitam ini membuat korbannya seperti mayat hidup. Mereka jadi linglung dan hanya bisa diam.
Pamunu Tanduk
Ilmu hitam suku Batak. Bahkan suku Batak memiliki kitab tradisional yang menjabarkan ilmu ghaib, baik hitam maupun putih.
Pamunu tanduk adalah salah satu jenis ilmu hitam yang ada di dalamnya.
Pamunu Tanduk menggunakan perantara tanduk hewan untuk ritual dengan tujuan membunuh atau melumpuhkan target dengan jarak jauh.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif