• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, October 5, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Raden Oerip Soemohardjo, Arsitek Sunyi Tentara Republik

ditulis oleh Redaksi
04/10/2025
Durasi baca: 2 menit
490 37
0
Raden Oerip Soemohardjo, Arsitek Sunyi Tentara Republik

Oerip Soemohardjo (depan kiri) bersama Soedirman. Foto: istimewa

Ia bukan tokoh revolusioner yang gemar berpidato, bukan pula pemimpin yang mencari popularitas. Namun, tanpa Oerip, fondasi Tentara Nasional Indonesia mungkin tak pernah berdiri setegak hari ini.

Dalam sejarah militer Indonesia, nama Jenderal TNI (Anumerta) Raden Oerip Soemohardjo kerap hadir sebagai sosok di balik para panglima perang.

Lahir pada 22 Februari 1893 di Purworejo, Jawa Tengah, Oerip berasal dari keluarga priyayi yang menjunjung tinggi pendidikan dan etika. Ia menempuh pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS) dan melanjutkan ke Koninklijke Militaire Academie (KMA) di Breda, Belanda. Sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang pribumi di era kolonial.

Selama lebih dari dua dekade, Oerip mengabdi sebagai perwira dalam Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL). Ia dikenal sebagai sosok disiplin, cermat, dan tidak kompromi terhadap pelanggaran etika militer.

Namun, di tengah karier yang mapan, Oerip memilih pensiun dini dan menetap di Yogyakarta, jauh dari hiruk-pikuk militer kolonial.

Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Oerip yang telah berusia 52 tahun kembali ke medan perjuangan. Ia diangkat sebagai Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan sempat menjabat sebagai Panglima Tertinggi, sebelum menyerahkan posisi tersebut kepada Jenderal Sudirman, yang jauh lebih muda dan belum berpengalaman secara formal.

Alih-alih merasa tersisih, Oerip mendukung penuh kepemimpinan Sudirman. Ia menjadi mentor, penyeimbang, dan pengawal disiplin dalam tubuh tentara yang masih rapuh. Di tengah euforia revolusi, Oerip menegakkan prinsip bahwa militer harus netral dari politik dan tunduk pada konstitusi.

“Saya tidak mencari pangkat. Saya hanya ingin tentara ini berdiri tegak,” ucapnya.

Tahun-tahun awal kemerdekaan adalah masa penuh gejolak. Tentara belum memiliki struktur yang jelas, banyak laskar rakyat beroperasi secara mandiri, dan konflik internal antara sipil dan militer mulai mengemuka. Di tengah situasi ini, Oerip menjadi figur yang menanamkan disiplin, prosedur, dan etika militer

Ia menyusun sistem komando, merancang pembagian wilayah pertahanan, dan menegakkan aturan rekrutmen. Meski sering dianggap “terlalu Belanda” oleh sebagian kalangan revolusioner, Oerip tetap teguh pada prinsip profesionalisme.

Oerip wafat pada 17 November 1948, hanya beberapa bulan sebelum Agresi Militer Belanda II. Ia tidak sempat menyaksikan pengakuan kedaulatan Indonesia secara penuh, namun warisannya hidup dalam struktur dan semangat TNI.

Ia dianugerahi gelar Jenderal TNI (Anumerta) dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Dalam sejarah resmi, Oerip dikenang sebagai “arsitek militer republik”, sosok yang membangun dari sunyi, dengan disiplin sebagai pondasi.

Penulis: Hari Tri Wasono

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: HUT TNIoerip soemohardjo
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Raden Oerip Soemohardjo, Arsitek Sunyi Tentara Republik

Raden Oerip Soemohardjo, Arsitek Sunyi Tentara Republik

Erma Susanti anggota DPRD Provinsi Jatim soroti kesejahteraan petani

Produksi Padi di Jatim Tinggi, Erma Susanti: Percuma Kalau Petani Masih Rugi

Ereksi pria dan low testosteron

Lenyapnya Ereksi di Pagi Hari, Alarm Awal Low Testosteron Pria

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2922 shares
    Share 1169 Tweet 731
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15568 shares
    Share 6227 Tweet 3892
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16619 shares
    Share 6648 Tweet 4155
  • KPK Tahan Warga Blitar dan eks Kades di Korupsi Hibah Pokmas Jatim

    606 shares
    Share 242 Tweet 152
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10874 shares
    Share 4350 Tweet 2719

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist