Bacaini.ID, SURABAYA – Kejaksaan Agung merespon keras putusan bebas oleh Pengadilan Negeri Surabaya terhadap Ronald Tannur, anak eks anggota DPR RI Fraksi PKB, Edward Tannur. Ronald diketahui menganiaya dan melindas seorang perempuan dengan mobil hingga tewas.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar mengatakan majelis hakim yang diketuai Erintuah Damanik telah mengabaikan bukti penganiayaan yang diajukan jaksa di persidangan, termasuk rekaman CCTV saat Ronald melindas perempuan yang merupakan kekasihnya dengan mobil.
“Dari fakta-fakta persidangan yang terungkap, ada CCTV yang membuktikan bahwa pelaku melindas korban, kemudian dari visum et repertum yang mengatakan ada luka-luka yang dialami korban,” kata Harli dalam wawancara dengan stasiun TV One, Kamis, 25 Juli 2024.
Berdasarkan bukti-bukti itulah jaksa penuntut umum mengajukan dakwaan berlapis kepada Ronald Tannur. Yakni Pasal 338 KUHP, Pasal 351 ayat (3) KUHP, atau Pasal 359 KUHP dan 351 ayat (1) KUHP. Seluruh pasal tersebut menjerat terdakwa dengan perbuatan pembunuhan, penganiayaan yang mengakibatkan kematian, hingga kelalaian yang menyebabkan kematian. Sehingga jaksa menuntut Ronald Tannur hukuman penjara selama 12 tahun.
Namun apa lacur, upaya menyeret Ronald Tannur ke penjara kandas setelah hakim menyatakan terdakwa tidak terbukti melakukan penganiayaan dan pembunuhan. Hakim ketua Erintuah Damanik membebaskan Ronald Tannur dari semua dakwaan.
Menurut Harli Siregar, dalam memutus perkara hakim harus menyesuaikan dengan materi dakwaan. “Dengan melihat fakta-fakta persidangan, sesungguhnya pelaku tidak harus bebas,” ungkapnya.
Penulis: Hari Tri Wasono