• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, September 10, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Profil Mochtar Lubis, Jurnalis “Penggonggong” Rezim Penindas

ditulis oleh Editor
10/01/2025
Durasi baca: 2 menit
533 40
0
Profil Mochtar Lubis, Jurnalis “Penggonggong” Rezim Penindas

Profil Mochtar Lubis, Jurnalis “Penggonggong” Rezim Penindas. (foto/ist)

Bacaini.ID, KEDIRI – Sejak remaja sudah menggauli dunia tulis-menulis. Cerpen dan esai-esainya banyak menghiasai surat kabar lokal. Namanya Mochtar Lubis.

Lahir 7 Maret 1922 di Padangsidempuan Sumatera Utara, Mochtar Lubis kemudian dikenal sebagai jurnalis dengan karya liputan yang tajam dan kritis.

Karir jurnalistiknya diawali sebagai reporter Kantor Berita Antara setelah Indonesia merdeka. Ketajaman tulisannya membuat Mochtar kerap berbenturan dengan kekuasaan.

Pada tahun 1957 Mochtar Lubis ditahan rezim Pemerintahan Soekarno lantaran tulisannya yang kelewat kritis. Ia menghirup udara bebas pada tahun 1961.

Mochtar yang pernah bergabung dengan Partai Masyumi pada masa revolusi kemerdekaan 1945 itu, memang kepala batu.

Udara pengap penjara tidak membuatnya jera. Pantang bagi Mochtar Lubis menjadi gedibal kekuasaan.

Pendiri sekaligus Pemimpin Redaksi surat kabar Indonesia Raya yang merangkap redaktur majalah Horison itu tetap tajam dan kritis.

Pada masa rezim Orde Baru, Mochtar Lubis kembali dijebloskan bui lantaran tulisannya yang mengeritik tajam pemerintahan Soeharto.

Mochtar juga dikenal sebagai seorang sastrawan. Salah satu karyanya yang kesohor adalah novel berjudul Jalan Tak Ada Ujung (1952).

Kemudian Senja di Jakarta (1963), Harimau! Harimau! (1975) serta Maut dan Cinta (1977). Buah penanya yang paling terkenal adalah Tahun-tahun yang Tak Pernah Dihapus (1962) dan Catatan Subversif (1980).

Ceramahnya di TIM pada 6 April 1977 yang kemudian dibukukan dengan judul Manusia Indonesia, menghebohkan.

Mochtar Lubis terang-terangan menyebut sisi lain pada diri Manusia Indonesia yang ia rangkum ke dalam 6 sifat yang menonjol.

Yakni, munafik atau hiporit, enggan atau segan bertanggung jawab atas perbuatannya, bersikap dan berperilaku feodal, percaya tahayul, artistik atau berbakat seni dan lemah watak atau karakternya.

Pada tahun 1978 Mochar Lubis telah menerima penghargaan bergengsi Ramon Magsaysay untuk bidang jurnalisme.

Penghargaan yang sama diketahui juga diterima sastrawan asal Blora Jawa Tengah, Pramoedya Ananta Toer.

Mochtar Lubis juga dikenal sebagai pejuang kebebasan pers dan sekaligus pendiri Yayasan Obor Indonesia pada tahun 1970.

Seperti halnya Seymour Hersh, jurnalis kawakan Amerika Serikat. Bagi Mochtar Lubis jurnalis yang baik harus selalu bertanya, mempertanyakan dan mengungkap kebenaran.

Jurnalis yang dihormati kawan maupun lawan ini tutup usia pada 2 Juli 2004 di Jakarta.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: jurnalismochtar lubisprofil mochtar lubis
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

22 Ribu Guru Ngaji di Jember Kini Terima Honor dan Jaminan BPJS Ketenagakerjaan

22 Ribu Guru Ngaji di Jember Kini Terima Honor dan Jaminan BPJS Ketenagakerjaan

Demo gen Z di Nepal mirip Indonesia yang berakhir rusuh

Demo Gen Z di Nepal Rusuh Mirip Indonesia, Bedanya PM Mundur

Mirip Indonesia, Kerusuhan dan Penjarahan Melanda Nepal, Dipicu Ketidakpuasan pada Pemerintah

Mirip Indonesia, Kerusuhan dan Penjarahan Melanda Nepal, Dipicu Ketidakpuasan pada Pemerintah

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2906 shares
    Share 1162 Tweet 727
  • Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

    624 shares
    Share 250 Tweet 156
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15542 shares
    Share 6217 Tweet 3886
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16614 shares
    Share 6646 Tweet 4154
  • Demo Gen Z di Nepal Rusuh Mirip Indonesia, Bedanya PM Mundur

    573 shares
    Share 229 Tweet 143

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112