Bacaini.id, KEDIRI – PT Petrokimia Gresik bersama Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar kegiatan panen tebu hasil Program Makmur. Tahun ini, program tersebut mampu meningkatkan produktivitas petani tebu secara signifikan.
Kegiatan panen tebu dilakukan Forkopimda Kabupaten Kediri bersama PT Petrokimia Gresik di lahan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 10 Kecamatan Ngadiluwih. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai penanda dibukanya panen dan giling tebu hasil Program Makmur.
Dirut PT Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, Program Makmur merupakan kerja sama antara PTPN 10 dengan PT Petrokimia Gresik untuk menciptakan swasembada tebu.
“Tahun pertama Program Makmur ini nyatanya mampu meningkatkan produktivitas tebu petani dari 116 ton menjadi 159 ton per hektare,” kata Dwi dalam acara Panen dan Tanam Perdana Demplot Program Makmur, Jumat, 1 Juli 2022.
Menurutnya, dengan peningkatan produktivitas panen tersebut, kesejahteraan petani kini juga semakin membaik. Rata-rata, saat ini petani tebu mampu memperoleh pendapatan senilai Rp46 juta rupiah per hektar lahan.
“Kondisi ini jauh dari sebelum Program Makmur dijalankan, dimana petani hanya mendapatkan pendapatan Rp25 juta rupiah per hektare,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, Dede Sujana yang turut hadir pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa Pemkab Kediri memberikan dukungan secara penuh dalam keberlangsungan Program Makmur tersebut.
“Selain membantu pembibitan, Program Makmur tahun ini juga akan memberikan bantuan pupuk bagi petani. Semua bantuan ini diharapkan mampu mewujudkan program swasembada gula dari pemerintah,” kata Dede Sujana.
Dede menyebutkan bahwa di Kabupaten Kediri, tebu merupakan komoditas utama dengan tingkat produksi yang cukup tinggi. Tahun 2021, total lahan tebu di Kabupaten Kediri mencapai 21.624 hektare dengan produksi 261 juta ton. Hasil tersebut, mampu menyuplai empat perusahaan tebu di sekitar Kediri dan sejumlah UMKM gula merah.
“Pemerintah Kabupaten Kediri berharap besar ini jadi pilot project yang berhasil terutama meningkatkan akses pembiayaan dan pemasaran yang akhirnya mendorong kesejahteraan petani,” pungkasnya.
Sebagai informasi, hingga bulan Juni 2022 ini realisasi Program Makmur telah mencapai 68 persen atau setara dengan 57.000 hektar dari target 85.000 hektar lahan tebu.
Penulis: AK.Jatmiko
Editor: Novira