Rio de Janeiro, Brasil – Pidato perdananya di KTT G20, Presiden Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen kuat Indonesia untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan, dua isu yang menjadi perhatian utama dalam pertemuan internasional tersebut. Prabowo, yang baru saja terpilih sebagai presiden negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, menyoroti bahwa kelaparan dan kemiskinan adalah masalah nyata yang dihadapi sehari-hari oleh rakyat Indonesia. Diplomasi “Peci” karena tampilan spesial Presiden yang selalu menggunakan peci hitam bersama dengan delegasinya memberikan penampilan berbeda dari yang lain.
Prabowo menyampaikan apresiasi kepada Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, yang telah memprioritaskan isu kemiskinan dan kelaparan dalam agenda G20 tahun ini. Ia menekankan bahwa bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, mengatasi kemiskinan dan kelaparan adalah kepentingan nasional yang vital.
Dalam upayanya untuk mengatasi masalah ini, Prabowo mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk pendidikan, dengan keyakinan bahwa pendidikan adalah kunci untuk keluar dari kemiskinan. Program makan gratis untuk anak-anak juga menjadi bagian penting dari strategi pemerintahannya untuk memberdayakan generasi muda.
Prabowo optimis bahwa Indonesia dapat mengatasi kekurangan pangan dalam tiga tahun ke depan dan mencapai swasembada pangan dalam empat tahun. Ia juga menargetkan kontribusi Indonesia dalam Aliansi Global melawan kemiskinan dan kelaparan dalam lima tahun mendatang.
Selain itu, Prabowo menyoroti pentingnya perdamaian dan stabilitas global dalam mengatasi kemiskinan dan kelaparan. Ia mendesak negara-negara G20 untuk segera mencapai gencatan senjata di Ukraina dan Gaza, serta memperkuat upaya multilateral dalam menangani isu-isu konflik.
Dengan pidato yang penuh semangat ini, Prabowo menunjukkan tekadnya untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan, sekaligus berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi tantangan kemiskinan dan kelaparan
Berikut transkrip terjemahan lengkap pidato Presiden Prabowo Subianto di Forum KTT G20 di Rio de Janeiro, Brazil :
“Terima kasih banyak. Merupakan kehormatan besar bagi saya hari ini untuk berbicara di KTT G20 ini. Ini adalah KTT pertama saya. Yang Mulia Presiden Republik Federatif Brasil, Bapak Luis Inazio Lula da Silva, para pemimpin terhormat G20, kepala organisasi internasional, dan para undangan yang terhormat. Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan penghargaan tertinggi kepada Presiden Lula atas kepemimpinannya dan bimbingannya dalam memajukan aspirasi negara-negara Selatan di G20 tahun ini. Saya juga ingin menekankan dan memuji Presiden Lula karena menempatkan kemiskinan dan kelaparan sebagai fokus utama sesi G20 ini.
Saya sendiri baru saja terpilih sebagai presiden negara keempat terbesar di dunia dengan populasi terbesar keempat. Oleh karena itu, kelaparan dan kemiskinan bagi kami adalah masalah nyata, masalah sehari-hari. Kami masih memiliki persentase yang cukup besar dari rakyat kami yang berada di bawah garis kemiskinan. Kami juga memiliki 25% anak-anak kami yang kelaparan setiap hari. Saya terpilih dengan isu kemiskinan dan kelaparan, oleh karena itu saya sangat senang terlibat dalam KTT G20 ini. Bagi negara-negara seperti Indonesia, mengatasi kemiskinan dan kelaparan adalah masalah kepentingan nasional yang vital.
Oleh karena itu, dalam anggaran saya, saya mengalokasikan persentase yang sangat tinggi untuk pendidikan karena saya percaya bahwa pendidikan akan membawa kita keluar dari kemiskinan. Pendidikan dapat membawa kehidupan yang lebih baik bagi rakyat kita. Makan gratis untuk anak-anak kita adalah bagian vital dari strategi kita. Ini juga merupakan bagian dari pemberdayaan generasi muda kita agar dapat meraih manfaat dari pendidikan.
Kami sangat optimis bahwa kami dapat mengatasi kelaparan. Indonesia berencana untuk mengatasi kekurangan pangan dalam 3 tahun, kami akan swasembada dalam 4 tahun, dan dalam 5 tahun kami yakin dapat berkontribusi pada Aliansi Global melawan kemiskinan dan kelaparan.
Para tamu yang terhormat, masalah ekonomi tidak dapat dipisahkan dari urusan geopolitik dan isu geopolitik. Kami telah membahas peran konflik dalam lanskap internasional saat ini. Indonesia mendukung negara-negara Selatan dan kami juga mendesak semua negara G20 untuk menangani isu konflik. Kami mendesak segera adanya gencatan senjata di Ukraina dan Gaza. Jangan ragu untuk maju dan mendesak para peserta di wilayah tersebut untuk mencapai gencatan senjata ini. Bagi kami, ini penting untuk mencapai perdamaian dan stabilitas. Hanya dengan perdamaian dan stabilitas kita dapat mengatasi kemiskinan dan kelaparan. Kami juga mendesak negara-negara G20 untuk menggunakan kekuatan kolektif mereka untuk memperkuat upaya multilateral dalam isu ini. Terima kasih.”
Sumber : Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Penulis : Danny Wibisono
Editor : Hari Tri Wasono