Bacaini.id, KEDIRI – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilai sukses mengendalikan Covid 19 di Kota Kediri. Angka kematian dan keterisian ruang perawatan rumah sakit menurun.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Kediri dr. Fauzan Adima mengatakan pelaksanaan PPKM Darurat yang berganti dengan PPKM Level 4 di Kota Kediri dinilai efektif. “Mulai dari jumlah kasus terpapar, angka kematian, hingga tingkat keterisian BOR (Bed Occupancy Rate) sudah menurun. Tetapi belum signifikan, jadi memang perlu diperpanjang agar tingkat penurunan semakin optimal,” kata Fauzan kepada Bacaini.id, Selasa 3 Agustus 2021.
Direktur RSUD Gambiran ini mengatakan selama masa PPKM level 4 berlangsung, mobilitas masyarakat makin berkurang. Kasus harian turun dari 60 menjadi 40 orang.
Begitu pula dengan kasus kematian harian dari 4 – 5 kasus menjadi 1 – 2 kasus. Ketersediaan BOR atau tempat tidur rumah sakit yang sempat 90 – 100 persen menurun jadi 76 persen. “Jika dikalkulasi secara umum penurunan yang terjadi sejak penerapan PPKM level 4 mencapai 20 hingga 40 persen,” katanya.
Karena itu Fauzan mendukung langkah pemerintah untuk memperpanjang PPKM Level 4 di Kota Kediri hingga tanggal 9 Agustus 2021 mendatang.
Peningkatan kasus
Meski secara umum penanganan Covid 19 mulai membaik, namun jumlah kasus positif di Kota Kediri tak berjalan seiring. Hal ini menimbulkan rumor bahwa peningkatan kasus terjadi sejak pemerintah menggencarkan vaksinasi.
Fauzan Adima dengan tegas membantah rumor itu. Menurutnya peningkatan kasus positif dikarenakan virus baru varian Delta yang penyebarannya lebih masif. Sejak awal pemerintah telah menyampaikan bahwa vaksinasi bukan jaminan 100 persen melindungi seseorang terpapar dari virus.
“Tujuan vaksinani lebih untuk memperkuat daya tahan tubuh dari virus yang otomatis menurunkan gejala. Artinya masyarakat harus tetap waspada dan tetap wajib menerapkan protokol kesehatan ketat,” katanya.
Sehingga dengan dilakukannya vaksinasi, akan memperkecil potensi pasien bergejala berat dan menekan angka kematian, serta menumpuknya pasien di rumah sakit. Data pasien yang dirawat di RSUD Gambiran menunjukkan pasien meninggal karena terpapar Covid 19 hampir 99 persen belum mendapatkan vaksin.
“Sedangkan yang sudah divaksin, tingkat terpapar dan meninggal tidak mencapai satu persen, hanya nol koma sekian persen saja. Jadi jangan sampai keliru memahami,” pungkasnya.
Kabupaten Kediri Naik Level 4
Jika penyebaran Covid 19 di Kota Kediri cenderung membaik, Kabupaten Kediri justru sebaliknya. Bahkan baru saja pemerintah pusat mengumumkan status kategori PPKM Kabupaten Kediri dari Level 3 menjadi Level 4.
Sekretaris Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Kediri, Slamet Turmudi menanggapinya dengan santai. Dia mengklaim Pemkab Kediri sudah mengantisipasi hal ini jauh hari. “Biasa saja. Sejak kemarin masih Level 3 tapi kami sudah menerapkan prosedur PPKM Level 4. Jadi sekarang masuk level 4 kami tinggal meneruskan saja,” ungkapnya.
Menurut Slamet peningkatan kasus terbesar sebenarnya sudah terjadi pada awal masa PPKM. Sedangkan untuk saat ini sudah bisa disebut landai. Hanya saja naik turunnya indikator saat ini masih fluktuatif.
“Karena fluktuatif, trennya naik dan masuk level 4. Tetapi untuk kasus harian, tiga hari terakhir tambahan kasus sudah mulai turun di bawah angka 100. Untuk tingkat kematian kita masih stagnan, sekitar 15 kasus,” ungkapnya.
Angka kematian ini masih diimbangi dengan angka kesembuhan yang meningkat. Dari data harian, sejak tiga hari terakhir angka kesembuhan lebih banyak dari angka kasus baru. Sehingga jumlah kasus aktif di Kabupaten Kediri mulai berkurang.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: