Bacaini.id, KEDIRI – Tradisi tahunan, pladu ikan atau berburu ikan mabuk di Sungai Brantas akan berlangsung mulai hari Minggu, 5 Maret 2023 besok. Mengantisipasi kerawanan, Polres Kediri Kota mengimbau kepada masyarakat yang ikut pladu ikan untuk selalu waspada.
Diketahui, pladu atau mencari ikan mabuk biasa dilakukan warga sekitar Sungai Brantas setiap tahun. Kegiatan ini dilakukan saat penggelontoran air atau flushing Waduk Wlingi dan Lodoyo Blitar. Di mana aliran air akan melintasi tiga wilayah, Blitar, Tulungagung dan Kediri.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada. Jangan sampai nanti tradisi yang memang sudah menjadi agenda tahunan di pinggiran Sungai Brantas ini menjadi kegiatan yang membahayakan,” kata Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra usai memberikan imbauan kepada warga Desa Bulusan, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Sabtu, 4 Maret 2023.
AKBP Teddy menyampaikan jika penggelontoran air atau flushing Waduk Wlingi dan Lodoyo di Blitar, dapat mengakibatkan penambahan volume debit air sungai. Terlebih volume air di Sungai Brantas sudah tinggi akibat hujan deras. Aliran air juga membawa sampah dan lumpur.
“Volume air membesar dan pasti berdampak pada arus sungai yang makin deras dan bahaya. Jangan sampai ada masyarakat yang tergelincir karena saking asyiknya pencarian ikan,” jelasnya.
Lebih lanjut, AKBP Teddy mengungkapkan bahwa selama kegiatan flushing berlangsung hingga 11 Maret 2023 mendatang, pihaknya telah mempersiapka personel di bantaran sungai. Mereka bertugas memberikan imbauan kepada masyarakat sekaligus bersiaga di lokasi.
“Pada saat kegiatan flushing, kami dari Polres Kediri Kota, kemudian juga dari unsur pemerintahan, TNI, akan menempatkan personel di sini (kawasan Sungai Brantas) untuk selalu memberikan himbauan dan menjaga kondisi agar tetap aman,” tandasnya.
Polres Kediri Kota juga meminta secara khusus bagi penyedia jasa perahu tambangan untuk lebih waspada dengan menjaga batas aman jumlah penumpang. Mereka diharapkan tidak memaksakan jumlah penumpang yang banyak setiap sekali melintas.
Penulis: Novira