Bacaini.ID, JAKARTA – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencetak sejarah baru di pasar keuangan nasional dengan menerbitkan Orange Bond senilai Rp 16 triliun. Instrumen ini menjadi yang pertama di Indonesia yang secara khusus berfokus pada pemberdayaan perempuan melalui pembiayaan ultra mikro berbasis prinsip keberlanjutan dan kesetaraan gender.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menjelaskan bahwa dana hasil penerbitan obligasi dan sukuk ini akan digunakan untuk memperkuat program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan Mekaar Syariah. Kedua program tersebut menyasar perempuan prasejahtera pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia. “Langkah ini merupakan wujud nyata dari semangat kami menghadirkan investasi berdampak,” ujar Arief di Jakarta, Selasa, 5 Agustus 2025.
Orange Bond terdiri dari dua skema: Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi sebesar Rp 6 triliun dan PUB Sukuk Mudharabah sebesar Rp 10 triliun. Instrumen ini telah memperoleh peringkat tertinggi dari Pefindo, yakni idAAA untuk obligasi dan idAAA(sy) untuk sukuk, mencerminkan prospek keuangan yang stabil di tengah tantangan global.
Hingga Juli 2025, PNM telah melayani 15,8 juta nasabah perempuan yang tergabung dalam lebih dari 920.000 kelompok usaha, tersebar di 36 provinsi. Rata-rata plafon pembiayaan mencapai Rp 4,7 juta per nasabah, dengan outstanding sekitar Rp 3,1 juta.
Orange Bond merujuk pada warna ikon SDGs ke-5 dari PBB tentang kesetaraan gender, dan menjadi simbol komitmen PNM dalam membangun sistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Penulis: Hari Tri Wasono