Bacaini.id, JAKARTA – Berdiri pada 1 Juni 1999, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memiliki sejarah panjang pada perekonomian nasional. Nama yang disandangpun merupakan pemberian BJ Habibie saat menjadi Presiden RI ketiga.
Kala itu, kepemimpinan Habibie yang muncul di tengah kekacauan ekonomi bercita-cita membangun lembaga yang mampu mewujudkan masyarakat maju dan modern.
“Bangsa yang majemuk ini harus dipersatukan dengan konsep pemberdayaan dan pendampingan melalui tiga elemen utama. Yakni modal finansial, modal intelektual, dan modal sosial,” kata Sularto Aras Hamka, Wakil Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PNM kepada Bacaini.id, Sabtu, 5 Mei 2024.
Kelahiran PNM ini sekaligus menggeser program Kredit Usaha Tani (KUT) yang digadang-gadang mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Faktanya, pengucuran dana ini justru menyeret banyak pihak ke meja hijau lantaran perilaku koruptif pengelolanya.
Menurut Sularto, pembiayaan kepada masyarakat harus dibarengi dengan pendampingan. Jika tidak, program mulia yang digagas pemerintah akan sia-sia ketika diemplementasikan di lapangan.
Upaya pemberdayaan dan pendampingan ini dilakukan melalui Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha PNM. Nasabah tidak hanya diberikan modal uang, tetapi juga wawasan dan pembentukan mental berusaha secara berkesinambungan.
Baca halaman 2
Comments 1