Bacaini.id, KEDIRI – Mendekati perayaan 1 Suro, upacara besar yang rutin digelar di Petilasan Sri Aji Joyoboyo akan dilakukan tertutup. Warga diminta tidak menghadiri ritual itu lantaran masih dalam masa pandemi.
Suratin, juru kunci Petilasan dan Sendang Tirto Kamandanu di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri mengatakan upacara ritual tidak bisa ditiadakan sepenuhnya.
“Upacara ritual sudah menjadi kebudayaan dan tidak bisa begitu saja ditiadakan. Masih tetap kami lakukan secara sederhana, secara tertutup dan terbatas dengan prokes ketat,” ujar Suratin kepada Bacaini.id, Sabtu, 7 Agustus 2021.
Untuk tetap dapat menyelenggarakan ritual, Suratin akan berjuang mendapatkan ijin. Dia menjamin kegiatan akan dilakukan secara tertutup dan mendapat pengawalan dari pihak berwenang.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Muspika, dan nanti akan dijaga ketat petugas kepolisian, TNI dan juga hansip untuk mengantisipasi kerumunan,” imbuhnya.
Sesuai hasil koordinasi, kegiatan yang akan dilakukan di tengah masa pandemi Covid 19 ini hanya dihadiri 15 orang termasuk juga panitia. Jika nanti ada warga yang datang mereka akan diminta secara baik-baik untuk kembali ke rumah.
“Kita tidak boleh egois dan mengesampingkan situasi dan kondisi pandemi. Yang paling penting kita tetap bisa mengirim doa, mengagungkan dan melestarikan tradisi peninggalan leluhur,” lanjut Suratin.
Kegiatan upacara ritual sederhana ini dimulai pada hari Senin, 9 Agustus 2021 tepat pada malam 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo. Kemudian dilanjutkan esok hari dengan membaca doa, tabur bunga dan tumpengan di Sendang Tirta Kamandanu.
Untuk mencegah datangnya warga pada saat acara, panitia sudah memasang banner pemberitahuan tidak melaksanakan ritual Suro tahun ini. “Harapannya agar masyarakat tidak turut hadir,” kata Suratin.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: