Bacaini.id, MALANG – Kabar tak sedap menerpa lembaga kesenian rakyat Dewan Kesenian Malang (DKM) terkait dengan kematian Agus Gimbo. Kematian seniman asal Malang itu disebut terjadi akibat pertikaian sesama seniman.
Misteri kematian Gimbo terungkap oleh salah satu komunitas seniman, Semeru Art Gallery Malang lewat akun instagram mereka pada Selasa, 27 Juni 2023. Dalam postingan tersebut, mereka menuntut transparansi dan tanggung jawab DKM atas kematian Gimbo.
Dijelaskan dalam unggahan itu, Gimbo tewas usai gelaran pentas kesenian pada 4 April 2023 lalu. Saat itu Gimbo yang urung bicara justru mendapat reaksi keras dari rekannya. Pertikaian terjadi, hingga dia terkapar dalam kondisi parah.
Singkat cerita, dalam perawatan Gimbo di rumah sakit selama 21 hari, kondisinya drop pasca operasi. Dia dinyatakan koma sebelum akhirnya meninggal dunia. Semeru Art juga membeberkan jika usai kejadian, Gimbo tidak langsung dibawa ke rumah sakit.
Bahkan saat ditanyai oleh polisi, pihak DKM menyebutkan bahwa Gimbo terluka akibat kecelakaan alias diduga tengah membelokkan fakta. Meski kabar itu masih simpang siur, Ketua DKM Dimas Novib Septono angkat bicara.
Dimas menjelaskan bahwa pada malam kejadian, DKM hanya sebagai fasilitator tempat dalam kegiatan kesenian itu. Pasca kejadian, pada 27 Juni 2023 pihak DKM juga telah memberikan pernyataan resmi bahwa permasalahan telah diselesaikan secara damai dengan pihak keluarga.
Begitu juga soal respon DKM pasca kejadian yang membawa korban ke RS hingga pengupayaan pembiayaan selama dirawat. Hingga kemudian, korban meninggal juga bukan perkara konflik, melainkan akibat serangan jantung.
Dalam kejadian itu juga DKM sudah membantu mediasi pelaku dan keluarga korban. Namun, DKM masih dinilai diam. Lebih lanjut, terkait kronologi sebenarnya, Dimas mengaku belum bisa membukanya ke publik karena itu sudah menjadi kesepakatan bersama keluarga korban.
“Saat ini, pelaku sudah kami de-aktif-kan dari kepengurusan DKM. Soal kronologi dan lain-lain kami belum bisa buka karena ada persetujuan dari hasil mediasi,” jelas Dimas, Rabu, 28 Juni 2023.
Dimas menjelaskan jika konflik yang terjadi malam itu murni karena urusan personal dalam dunia kesenian. “Menurut saya ini terkait person to person. Kehadiran keduanya di acara itu juga berkesenian juga,” jawabnya.
Karena perkara ini mencuat, Dimas mengajak pihak keluarga dan juga Semeru Art Gallery untuk duduk bersama. Menurutnya, akibat unggahan itu, perkara jadi melebar kemana-mana di saat keluarga korban tengah berduka.
“Dari komunitas tidak ada tabayyun kesini, tiba-tiba bikin surat tuntutan terbuka. Padahal kami sudah ada sikap resmi dari kelembagaan. Saya juga sudah telepon, pihak keluarga juga tidak tahu kok ada ungahan surat tuntutan terbuka itu,” bebernya.
Dimas menambahkan, Almarhum Agus Gimbo meninggal pada 25 April 2023 pasca perawatan medis di rumah sakit. Gimbo sempat membaik begitu juga cedera pada luka kepalanya, namun menyusul serangan jantung dan meninggal dunia.
Penulis: A.Ulul
Editor: Novira