Bacaini.id, TRENGGALEK – Dampak lonjakan harga BBM bersubsidi mulai dirasakan oleh sejumlah awak angkutan umum di Trenggalek. Selain harus merasakan mahalnya harga BBM, mereka harus rela ditinggal banyak penumpang yang memilih jalan lain.
Sebagai langkah antisipasi dampak sosial akibat kenaikan harga BBM, jajaran Polres Trenggalek memberikan bantuan berupa paket sembako kepada sejumlah sopir angkutan umum.
“Tujuan utama kami untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak secara langsung dengan kenaikan harga BBM, salah satunya sopir angkutan umum ini,” terang Kapolres Trenggalek, AKBP Alith Alarino kepada Bacaini.id, Senin, 12 September 2022.
Menurutnya, ada sekitar 50 paket sembako yang masing-masing dibagikan kepada sopir angkutan umum di Terminal Bus Surodakan, Trenggalek. Para sopir dan kernet tampak sumringah menerima bantuan yang diberikan oleh anggota kepolisian.
“Memang tidak bisa meng-cover semua. Tapi setidaknya ini menjadi wujud kepedulian kami kepada setiap elemen masyarakat dan menggugah semangat saling berbagi,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini, sejumlah sopir angkutan umum juga mengaku mulai merasakan dampak kenaikan harga BBM. Bahkan mereka terpaksa melakukan penyesuaian tarif yang ternyata justru berbanding terbalik dengan jumlah penumpang yang menurun drastis.
Imam Hudi, salah satu sopir angkutan kota (angkot) mengatakan penurunan jumlah penumpang ini sudah mencapai angka 50 persen. Kondisi ini diakuinya tidak lepas dari naiknya tarif angkot senilai Rp5.000.
“Biasanya berangkat dari Trenggalek bisa penuh, sekarang cuma setengahnya saja. Sebelumnya, tarif Trenggalek-Panggul itu Rp30.000, sekarang jadi Rp35.000. Mau bagaimana lagi, kita sendiri juga butuh untuk beli BBM,” ungkap Imam.
Tidak hanya sopir angkot, situasi yang sama juga dirasakan oleh sopir bus, salah satunya Mujiono. Sopir bus Harapan Jaya trayek Trenggalek-Surabaya itu menyebutkan bahwa kenaikan tarif memang disesuaikan dengan harga BBM untuk meminimalisir kerugian.
“Jumlah penumpang bus ekonomi saat ini turun sekitar 25 persen. Untuk tarif Trenggalek-Surabaya sekarang ini Rp40.000, sebelumnya Rp31.000,” kata Mujiono.
Sementara itu, Korsatpel Terminal Tipe A Surodakan, Oni Suryanto menyebutkan adanya penurunan penumpang ini sudah terjadi sejak 4 September 2022, sehari setelah pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi.
“Untuk bus AKDP kenaikkan tarif diatur organda dan pemerintah provinsi. Sementara untuk bus AKAP ditentukan oleh perusahaan masing-masing,” ujarnya singkat.
Penulis: Aby
Editor: Novira