Bacaini.id, MOJOKERTO – Pentol Kelor Mojo menjadi bagian dari prakarsa Desa Berdaya 2022 Desa Balongmojo, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Bahkan sekarang, jajanan unik tersebut telah menjadi simbol lokal dari desa setempat.
Berawal dari melimpahnya tanaman kelor serta banyaknya warga yang menjual pentol untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Pemdes Balongmojo memutar otak untuk memanfaatkan potensi ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian warga dan desanya.
Ya, tanaman kelor di desa yang terletak di sepanjang jalan raya nasional Surabaya – Madiun ini memang tumbuh subur. Tidak hanya di pekarangan rumah warga, tanaman dengan nama latin Moringa Oleifera ini bahkan tumbuh di sepanjang jalan desa dan dapat diakses secara bebas.
Kepala Desa Balongmojo, Ahmad Muslik mengatakan, tahun 2020 Desa Berdaya Balongmojo memiliki program Satu Rumah Satu Kelor. Banyaknya perajin pentol di desa ini menjadi inspirasi pemdes menggunakannya untuk merepresentasikan tanaman kelor sebagai ikon.
“Akhirnya kita padukan kelor sebagai bahan campuran membuat pentol hingga terciptalah Pentol Kelor Mojo. Kita menyebutnya ‘Produk Unggulan yang Ikonik, Berkarakteristik,” kata Ahmad kepada Bacaini.id, Jumat, 10 Februari 2023.
Menurut Ahmad, sejak dikenalkan tahun 2022 lalu, saat ini Pentol Kelor Mojo sudah berkembang dan menjadi simbol lokal. Makanan ini tidak hanya enak, faktanya kelor sendiri bermanfaat bagi kesehatan.
Diceritakannya, Desa Balongmojo sebenarnya juga memiliki potensi lain. Banyak warga yang menjadi pengusaha sepatu dan sandal. Namun, maraknya pengusaha sepatu dan sandal di daerah lain, menjadikan usaha ini tidak lagi dianggap ikonik.
“Dalam program ini kita punya tim, butuh pertimbangan bahkan perdebatan saat membahas kualitas desa apa yang bisa dipromosikan. Kita juga cari informasi dari berbagai sumber, penggunaan kelor untuk bahan campuran pentol tidak banyak,” jelasnya.
Konsep dari tim atau kelompok Desa Balongmojo termasuk warga desa di dalamnya membuat Ahmad sebagai pemimpin desa merasa bangga. Pentol Kelor Mojo menjadi ikon lokal desa berkat inovasi dari mereka semua.
“Pentol menjadi jajanan yang disukai baik orang dewasa hingga anak-anak. Dipadukan dengan daun kelor makanan ini jadi bermanfaat untuk kesehatan, harganya juga terjangkau. Kita ingin masyarakat mengenang Balongmojo dan pentol kelor di masa mendatang,” tandasnya.
Ketua Tim Pemberdayaan dan Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Balongmojo, Anik Anifah menambahkan, ada lima isian Pentol Kelor Mojo yang bisa dipilih sesuai selera.
“Ada original, isian telur puyuh, keju, sayur, cabai atau disebut dengan mercon karena rasanya yang pedas,” sebut Anik.
Pentol Kelor Mojo juga dipasarkan secara online dan dipusatkan di Bumdes Balongmojo, Balai Desa Balongmojo. Menurut Anik, Dispari Kabupaten Mojokerto juga pernah memesan pentol kelor untuk sajian acara kedinasan. Bahkan saat ini tidak hanya di Mojokerto dan sekitarnya, pesanan juga mulai datang dari luar daerah.
“Alhamdulillah, kemarin juga datang pesanan dari Surabaya. Selain terjamin rasa dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh, pentol kelor ini teksturnya juga lebih lembut,” imbuhnya.
Tahun lalu, Pentol Kelor Mojo diperkenalkan oleh Bupati Mojokerto sebagai ikon Desa Balongmojo. Ikfina Fahmawati mengapresiasi Pemdes Balongmojo yang mengambil keputusan luar biasa, memilih tanaman kelor sebagai ikon desa. Bau lengur khas daun kelor bahkan berhasil dihilangkan melalui proses pengolahan yang tepat.
Penulis: Fio
Editor: Novira