Bacaini.ID, KEDIRI – Siklus menstruasi pada perempuan merupakan rangkaian perubahan tubuh pada sistem reproduksi.
Rutinitas ini berlangsung setiap bulan yang pada konteks reproduksi berkaitan erat dengan kehamilan.
Siklus menstruasi dimulai dari hari pertama datang bulan hingga satu hari sebelum datang bulan berikutnya.
Siklus menstruasi normal biasanya berlangsung antara 21 hingga 35 hari.
Rata-rata sekitar 28 hari, namun setiap perempuan bisa memiliki siklus yang sedikit lebih pendek atau lebih panjang.
Siklus menstruasi diatur oleh hormon-hormon yang bekerja secara kompleks untuk mengatur perubahan-perubahan dalam tubuh wanita.
Tak hanya tentang kesehatan reproduksi perempuan, siklus ini juga memengaruhi energi, fokus, dan produktivitas kerja.
Memahami pola perubahan hormon dalam tubuh dapat membantu perempuan mengatur aktivitas agar bekerja lebih selaras dengan kondisi fisik dan mentalnya.
Berikut 4 Fase Siklus Menstruasi dan Dampaknya pada Produktivitas
• Fase Menstruasi (Hari 1–5)
Hormon estrogen dan progesteron berada di titik terendah. Energi cenderung menurun, tubuh mungkin terasa lemas, nyeri perut, atau mood kurang stabil.
Di fase ini, perempuan pekerja disarankan untuk fokus pada pekerjaan administratif atau rutinitas ringan saja.
Jangan ragu untuk meminta fleksibilitas jadwal jika diperlukan.
• Fase Folikular (Hari 6–14)
Estrogen meningkat, energi mulai pulih. Kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah meningkat.
Fase ini adalah waktu yang tepat untuk brainstorming, presentasi, atau memulai proyek baru.
• Fase Ovulasi (Hari 15–17)
Estrogen dan testosteron mencapai puncak, membuat tubuh berenergi dan percaya diri.
Cocok untuk pekerjaan yang memerlukan negosiasi, komunikasi, atau pitching.
• Fase Luteal (Hari 18–28)
Kondisi progesteron meningkat, beberapa orang mengalami PMS seperti mudah lelah, cemas, atau cepat marah.
Saat untuk prioritaskan pekerjaan yang membutuhkan fokus individual. Hindari beban kerja berlebihan menjelang menstruasi.
Menurut studi Harvard Business Review, sekitar 71% perempuan pekerja melaporkan perubahan tingkat energi selama siklus menstruasi memengaruhi performa kerja mereka.
Namun hanya 18% perusahaan yang memiliki kebijakan mendukung fleksibilitas kerja terkait hal ini.
Bagi perempuan, memahami dan menyesuaikan pekerjaan dengan fase siklus menstruasi membantu memaksimalkan potensi diri sekaligus menjaga kesehatan fisik dan mental.
Dan bagi perusahaan, memahami siklus menstruasi pada pekerja perempuan mereka, dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan produktif.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif