Bacaini.id, TRENGGALEK – Berawal dari sekedar hobi, seorang pemuda asal Trenggalek sukses menjadi pembudidaya chameleon (kameleon). Reptil yang familiar disebut bunglon itu mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Chameleon banyak diminati sebagai hewan peliharaan karena kulit tubuhnya bisa berganti-ganti warna yang menakjubkan. Keunikan itulah yang membuat Yanuar Imsyaka Sabih tertarik untuk memelihara sekaligus membudidayakannya.
“Awalnya beli dua ekor, chameleon Panther itu dari Madagaskar dan chameleon Veiled dari Yaman,” kata Yanuar, Rabu, 16 Mei 2023.
Dari dua ekor indukan, warga Kelurahan Sumbergedong, Kabupaten Trenggalek itu sukses membudidayakan chameleon secara mandiri di rumahnya. Hal itu tidak lepas dari pemeliharaan chameleon yang terbilang cukup mudah.
“Makanannya jangkrik atau ulat jerman. Yang perlu diperhatikan itu suhu ruangnya, chameleon tidak bisa bertahan di tempat dengan suhu yang panas,” terangnya.
Untuk satu kali bertelur, lanjut Yanuar, indukan chameleon jenis Panther bisa menghasilkan lima butir. Sementara indukan jenis Vieled bisa menghasilkan sampai 10 butir dalam satu kali bertelur.
“Telur-telur tersebut harus disimpan di dalam inkubator dengan suhu antara 23 sampai 24 derajat. Telur chameleon akan menetas dalam waktu sekitar sembilan bulan,” ujar Yanuar.
Pemuda berusia 30 tahun itu memang sudah tidak asing dengan dunia reptil, bahkan jauh sebelum memulai usahanya. Praktis tidak ada kesulitan berarti bagi Yanuar karena dia memiliki banyak teman dengan ketertarikan yang sama.
Termasuk dua ekor indukan chameleon yang pertama kali dia pelihara, itu juga didapatkannya dari bantuan temannya sesama pecinta reptil. Yanuar juga sering sharing ilmu dan pengalaman untuk terus mengembangkan usahanya.
“Mulai merintis (budidaya chameleon) itu tahun 2019. Sebelumnya juga pernah coba budidaya Iguana dan Bearded Dragon,” ungkapnya.
Lima tahun menjalani usaha yang juga sesuai dengan kesenangannya, kini Yanuar telah memiliki banyak pelanggan. Tidak hanya dari Trenggalek, permintaan juga datang dari luar daerah bahkan sampai luar pulau.
Dengan semakin banyak pelanggan atau peminat chameleon, Yanuar mampu menghasilkan omset dengan nominal yang cukup tinggi. Itu tidak lepas dari harga pasaran chameleon yang tidak bisa dibilang murah.
“Saya jual lewat medsos. Alhamdulillah sekarang sudah sering kirim hingga ke luar pulau. Kalau omset, satu bulan bisa sampai 30 juta rupiah,” tandasnya.
Penulis: Aby
Editor: Novira