Bacaini.id, KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri menargetkan pembangunan satu pasar tradisional dalam satu tahun. Ini karena kondisi pasar tradisional yang memang sudah tidak layak dan perlu dibangun.
Plt. Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih mengatakan saat ini terdapat 14 pasar tradisional yang masih aktif dan dikelola Pemkab Kediri, dimana 7 pasar sudah terevitalisasi dan akan dilanjutkan secara bertahap.
“Tahun ini kita perencanaan pembangunan Pasar Wates untuk tahun anggaran 2022,” kata Tutik usai melakukan sosialisasi dengan pedagang Pasar Wates, Kamis, 2 Desember 2021.
Tutik menjelaskan, dana revitalisasi Pasar Wates sebesar Rp 12 Milyar bersumber dari dana Tugas Pembantuan (TP) dari Kementrian Perdagangan.
Sebelum pembangunan diperlukan proses pemindahan dan penataan pedagang di tempat penampungan pedagang sementara (TPPS), sehingga perlu adanya kebersamaan pedagang demi lancarnya proses pembangunan.
“Dengan komunikasi dan memberikan pemahaman apa yang menjadi program Pemkan maupun pemerintah pusat, teman-teman pedagang mau menyadari dan ini yang menjadi modal kami untuk terus mengawal terkait pembangunan Pasar Wates nanti,” terangnya.
Menurut Tutik, dikaitkan dengan adanya perubahan kebijakan pusat seperti undang-undang tenaga kerja, sangat tepat memberi prioritas pembangunan pasar tradisional. Sebab, perputaran perekonomian terbesar masyarakat saat ini masih berada di pasar tradisional.
“Kebijakan satu tahun satu pasar tradisional dibangun sangat tepat, karena memang pasar-pasar di Kabupaten Kediri beberapa sudah tidak layak,” tuturnya.
Setelah Pasar Wates, sudah ada tiga pasar tradisional yang perencanaan Detail Engineering Design (DED) sudah siap, yakni Pasar Gurah, Pasar Ngadiluwih dan Pasar Hewan Treteg.(ADV)
Tonton video: