Bacaini.id, BLITAR – Perseteruan Marcel Radhival atau pesulap merah dengan Gus Samsudin dari Padepokan Nur Dzat Sejati masih menjadi perbincangan masyarakat. Perang dingin keduanya yang berawal di media sosial berakhir ‘bentrok’ saat Marcel mendatangi kediaman Gus Samsudin di Blitar.
Marcel Radhival adalah seorang remaja berusia 27 tahun yang mempelajari dan menguasai ilmu sulap. Channel YouTube @Marcel Radhival yang dia kelola kerap mengunggah konten tentang ilmu sulap dan hipnotis, dengan jumlah subscribe sebanyak 1,65 juta.
Bedanya, jika magician lain mengumbar trik sulap untuk mengelabuhi penonton, Marcel justru membongkar habis trik-trik tersebut. Khususnya trik yang kerap dipakai praktisi perdukunan dan diyakini sebagian masyarakat. Tak heran jika makin hari jumlah penonton channel YouTube Marcel terus bertambah.
Konten YouTube Marcel yang membongkar trik perdukunan ini pun sempat menarik perhatian mentalis Deddy Corbuzier. Sang master bahkan sempat memberikan komen begini, “This is very dangers content…you cant win stupidity“.
Dalam setiap unggahannya, Marcel Radhival sering memberikan pesan moral untuk tidak mempercayai dukun. Menurutnya semua hal yang dianggap ghaib dalam ilmu perdukunan bisa dijelaskan secara ilmiah.
Bukan hanya bernyali di media sosial, tekad Marcel untuk ‘menumpas’ praktik perdukunan dilakukan di dunia nyata. Terakhir dia mendatangi Padepokan Nur Dzat Sejati di di RT.02/RW.04, Kaligadu, Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar yang diasuh Gus Samsudin.
Diketahui Gus Samsudin dipercaya memiliki kemampuan supranatural untuk membersihkan rumah dari santet. Kemampuan itu kerap ditunjukkan melalui channel YouTubenya @Padepokan Nur Dzat Sejati, dengan jumlah subscriber sebanyak 1,61 juta.
Channel tersebut banyak mendokumentasikan aksi Gus Samsudin saat melakukan pembersihan rumah dari gangguan ghaib. Salah satunya adalah momen ketika Gus Samsudin meminta pemilik rumah mencari benda yang diduga ‘kiriman’ seseorang untuk mencelakainya. Setelah dicari bersama-sama, akhirnya ditemukan sebuah benda menyerupai kertas tisu di bawah kolong tempat tidur.
Gus Samsudin kemudian meletakkan tisu tersebut di atas piring kecil (lepek) dan mencampurkannya dengan sedikit cairan. Detik berikutnya tisu itu pun terbakar, seiring aksi Gus Samsudin yang membacakan doa.
Konten itu menuai reaksi Marcel. Dia berani memastikan jika hal itu adalah trik sederhana dari ilmu sulap. Marcel kemudian mempraktikkan apa yang dilakukan Gus Samsudin hingga tisu yang diletakkan di atas mangkuk terbakar. Menurutnya, itu hanyalah proses kimia ketika serbuk tertentu bercampur dengan cairan kimia.
Saling sindir di media sosial antar mereka memuncak saat Gus Samsudin meminta Marcel melihat aksinya secara langsung. Pernyataan itupun direspon Marcel yang mendatangi Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar. Dia rela menempuh perjalanan jauh dari Jakarta untuk melihat langsung kehebatan Gus Samsudin yang menurutnya menipu.
Kisruh Dengan Pengikut Samsudin
Kedatangan Marcel ke padepokan Gus Samsudin itu disiarkan secara langsung oleh kru Pesulap Merah di media sosial. Mereka merekam seluruh pergerakan Marcel saat berusaha menemui Gus Samsudin di padepokan.
Namun upaya itu sia-sia. Keinginan Marcel untuk bertemu pemilik rumah dihadang pengacara Samsudin yang melarang Marcel masuk ke padepokan. Dia juga meminta Marcel pulang ke Jakarta dan mengurungkan niatnya melakukan pembuktian terhadap Gus Samsudin.
Di tengah negosiasi itulah seorang pengikut Gus Samsudin tiba-tiba menyerang Marcel secara fisik. Beruntung hal itu tak berlanjut setelah Marcel dan rombongannya memilih angkat kaki. Mereka gagal melakukan pembuktian kemampuan Gus Samsudin yang ingin dipatahkan Marcel secara logika.
Urusan menjadi panjang ketika perangkat kelurahan dan Kepolisian Resor Blitar berupaya menyelesaikan konflik mereka. Marcel dan Gus Samsudin saling klaim kebenaran hingga sama-sama menjalani pemeriksaan di kantor polisi.
Ending tersebut tentunya bukan yang diharapkan Marcel dan penonton YouTubenya. Mereka membayangkan Marcel akan mengungkap trik pembersihan rumah yang menjadi andalan Gus Samsudin. Sehingga masyarakat benar-benar bisa memutuskan untuk mempercayai atau tidak kemampuan Gus Jadab.
Penulis: Hari Tri Wasono
Tonton video: