Bacaini.id, KEDIRI – Pembelajaran lima hari sekolah di Kota Kediri mendapat penolakan dari Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT). Program ini dinilai menggerus peran madrasah diniyah di kampung-kampung.
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang FKDT Kota Kediri, Fakhrur Rozi mengatakan kebijakan tersebut membuat jadwal mengaji di madrasah diniyah menjadi terbengkalai. Banyak wali santri yang mengeluh anaknya sulit disuruh berangkat mengaji karena capek.
“Banyak santri madrasah diniyah yang akhirnya tidak ikut mengaji. Mereka baru pulang sekolah sore sekitar jam setengah empat. Jadi mau berangkat mengaji sudah capek,” kata Fakhrur dihubungi Bacaini.id, Selasa, 10 Oktober 2023.
Menurut Fakhrur Rozi, kehadian anak murid dan santri di masing-masing madin berkurang hingga 70 persen akibat penerapan kebijakan lima hari sekolah.
Hal ini sangat mengkhawatirkan, karena bagaimanapun pendidikan agama tidak hanya cukup didapat dari sekolah umum. “Jika dibiarkan berlama-lama, maka akan berakibat pada degradasi moral anak murid,” katanya.
baca ini DPRD Minta Pembelajaran 5 Hari Dievaluasi
Saat ini FKDT sedang menggalang dukungan masyarakat dan lembaga DPRD agar edaran kebijakan pembelajaran lima hari segera dicabut.
Sikap guru ngaji….
Comments 3