Bacaini.id, KEDIRI – Pedagang Kaki Lima (PKL) pasar takjil kembali diijinkan membuka lapak pada bulan ramadhan ini. Namun demikian sejumlah PKL merasa suasana pasar takjil belum normal seperti tahun sebelumnya.
Setelah tahun lalu aktivitas jual beli pasar takjil tidak diijinkan akibat pandemi Covid-19, kerinduan masyarakat dengan momen ramadhan tahun ini terbayar. Meski tak seramai biasanya, aktivitas pedagang di sentra takjil Jalan Hayam Wuruk Kota Kediri mulai terasa. Respon masyarakat juga positif.
“Setiap ramadhan saya sering beli di sini, pilihannya juga banyak. Dari pada repot masak sendiri, sebab saya juga bekerja,” kata Wulan kepada Bacaini.id, Rabu, 14 April 2021.
Membeli makanan di pasar takjil, menurut Wulan, tidak harus antre lama seperti di restoran. Selain itu makanan yang dibeli di pasar takjil juga bisa disimpan sekalian untuk makan sahur.
baca ini Mulai Hari Ini Pedagang Takjil Hayam Wuruk Berdagang Lagi
Meski sudah bisa berbelanja menu buka dan sahur di sini, namun Wulan tak menemukan pedagang langganannya. Jumlah pedagang yang ikut berbisnis tahun ini memang lebih sedikit dibanding ramadhan dua tahun lalu. Apalagi petugas keamanan juga menjaga jarak antar lapak pedagang cukup jauh sehingga membuat suasana tak seramai biasanya.
Kondisi sepi ini juga dirasakan pedagang takjil yang mencoba peruntungan di sana. Nurma, salah satu pedagang mengatakan makanan yang dijualnya tidak banyak laku di hari pertama berdagang.
“Masih sepi, pembelinya masih sedikit, belum seperti tahun-tahun sebelumnya. Mungkin karena masih pandemi dan belum banyak yang tahu kalau dibuka lagi. Semoga besok bisa meningkat,” harapnya.
Kondisi ini berbeda dengan pasar takjil di Jalan Jaksa Agung Suprapto. Tempat ini menjadi kawasan baru para pedagang yang sebelumnya berjajar di area bundaran Sekartaji. Sejak hari pertama berdagang lapak mereka kebanjiran pembeli.
Hal ini diungkapkan Yeni, ibu rumah tangga asal Mojoroto yang berdagang takjil di sana. Pada hari pertama seluruh dagangannya ludes terjual. “Kemarin itu josss lah, Alhamdulillah dagangan saya habis,” katanya.
Bagi Yeni, pasar takjil tidak hanya menjadi momen mengais rejeki bagi dirinya sendiri. Tetapi juga bagi warga lain yang biasa membantunya ketika momen bulan Ramadhan.
“Saya sudah bertahun-tahun sejak awal adanya pasar takjil selalu ikut berjualan. Banyak pembeli yang sudah menjadi pelanggan, tetapi kemarin memang ramai sekali,” imbuhnya. Dia sangat senang aktivitas ini bisa hidup kembali.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: