Bacaini.ID, NGANJUK – Pemasangan alat peraga kampanye (APK) di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur mendapat sorotan lantaran banyak APK milik pasangan calon (paslon) Pilkada 2024 yang dipaku di pepohonan.
Pemasangan APK pada pohon dinilai telah melanggar pasal 64 Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 13 Tahun 2024.
“Pemasangan APK dengan cara dipaku yang jelas merusak pohon,” kata aktivis sosial Nganjuk, Hamid Effendi kepada wartawan Selasa (15/10/2024).
Pilkada Nganjuk 2024 diikuti oleh 3 kontestan, yakni Paslon Muhammad Muhhibin -Aushaf Fajr, Paslon Ita Triwibawati-Zuli Rantauwati dan Paslon Marhaen Djumadi – Trihandy Cahyo Saputro.
Hampir semuanya memasang APK dengan cara dipaku ke pepohonan. Salah satunya di lapangan Kwagean Kecamatan Loceret, dengan lokasi tak jauh dari Posyandu dan lembaga pendidikan.
Pemasangan APK dengan memaku pohon dinilai Hamid akan merusak jaringan kayu, terutama kambium yang berfungsi untuk sirkulasi air dan nutrisi.
Kerusakan dapat mengakibatkan kematian sebagian atau seluruh bagian pohon. Pada sisi lain pemakuan membuat pohon rentan terhadap penyakit lantaran rusaknya kambium.
“Pemasangan APK itu juga semrawut,” terangnya.
Selain pemasangan dengan memaku pohon, APK yang dipasang pada penerangan jalan umum (PJU) juga disoroti. Sebab tiang PJU merupakan fasilitas umum.
Ironisnya, yang melakukan pemasangan di PJU itu justru KPU yang kata Hamid harusnya bisa memberi contoh yang baik. Karenanya ia meminta segera dilakukan penertiban.
“KPU Harusnya dapat memberikan contoh yang baik, bukanya malah memasang menutupi benner omah tandang dan ditali pada tiang listrik,” pungkasnya.
Penulis: Asep Bahar
Editor: Solichan Arif