“Ini adalah musibah dunia Islam, tapi lebih jauh lagi musibah kemanusiaan. Hal ini menunjukkan bahwa betapa rusaknya sistem pemerintahan dunia saat ini, yakni bagian penting dari kekuatan dunia hari ini berada dibalik kejahatan dan kebrutalan yaitu rezim Zionist.
Mereka bukan menyerang para pejuang, tetapi anak-anak, perempuan, orang tua, rumah sakit, rumah warga, Amerika dan Inggris dibalik semua itu, begitu juga negara Eropa dan para pemuja mereka (barat), negara yang mengikuti dan menuja mereka (barat).
Lihatlah bobroknya sistem pemerintahan dunia, dan itu bisa kita lihat dalam peristiwa Gaza, namun semua ini akan lenyap dan pasti akan lenyap,” kata Imam Ali Khameini, pemimpin Iran dalam pidatonya.
Isi pidato di atas menggambarkan Imam Ali Khameini bicara tentang sistem global yang merusak tatanan dunia, merusak nilai keadilan yang menimbulkan kekacauan dimana-mana.
Salah satu gambaran situasi itu adalah Gaza. Di mana terjadi pembantaian dengan sangat keji di luar nalar kemanusiaan selama berpuluh-puluh tahun.
Imam Ali Khameini tengah berperang melawan ketidak adilan yang disponsori oleh kaum zionis yang berkedok kekuasaan negara, yaitu Amerika dan Inggris.
Perlawanan terhadap ketidak adilan dan kedzoliman yang terlalu brutal yang dilakukan oleh sekelompok manusia yang berpaham zionisme. Siapapun mereka dan dari negara manapun mereka.
Dalam isi akhir pidatonya, Imam Ali Khameini mengatakan bahwa “semua itu akan lenyap, dan pasti akan lenyap”.
Sebuah keyakinan yang kuat terhadap janji Allah, bahwa ada kaum yang disebut Ya’juj Ma’juj dan Israel (sekarang) akan lenyap dari muka bumi.
Israel saat ini adalah kaum Zionis, kaum yang berhaplo (DNA) group G yaitu kaum yang paling sedikit dan paling misterius di dunia.
Bisa jadi kaum zionis adalah kaum Ya’juj Ma’juj (kaum yang gemar bikin kerusakan di bumi). Kaum ini telah merusak tatanan negara, budaya, tradisi juga semua ajaran dan agama di dunia.
Mereka membuat sistem yang memaksa semua manusia harus tunduk pada kemauannya.
Mereka bisa menyamar jadi apa saja agar bisa berkuasa dan menguasai. Mereka bisa menjadi kaum apa saja untuk bisa memasuki dan menguasai dunia pada kaum yang mereka datangi.
Mereka menjadi Islam, Nasrani, Yahudi dan sebagainya. Lalu membuat fitnah di dalamnya agar terjadi ketegangan dan peperangan antar kaum tanpa disadari dan dimengerti.
Kaum merekalah yang harus paling dominan dan layak untuk hidup di bumi ini. Maka mereka membuat strategi penghapusan suatu kaum dengan segala cara, bergerak dengan sangat terstruktur, rasional tapi tidak logis.
Imam Ali Khameini tak hanya terbaca sebagai pemimpin sebuah negara, tapi juga gambaran sosok pemimpin yang mengedepankan nilai-nilai ajaran agama dalam diri dan lakunya.
Beliau meyakini tentang nubuat dalam Alquran, dan beliau begitu kuat dan paham pada sejarah dan tanda-tanda yang tergambarkan dalam realitas abad modern ini.
Para eskatolog sedang ramai membaca Imam Ali Khameini dan menghubungkan dengan berbagai tanda, lalu menganalisis tiap pidato dan realitas politik global yang sedang terjadi.
Penulis: Nashir Ngeblues
*) seniman cum budayawan tinggal di Malang