• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, September 18, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Nama Ibu Kota Kabupaten Kediri Akan Diganti

ditulis oleh redaksi
15/10/2021
Durasi baca: 2 menit
572 44
0
Nama Ibu Kota Kabupaten Kediri Akan Diganti

Mas Dhito saat menerima plakat penggantian nama Pendopo Kabupaten Kediri. Foto: Ist

Bacaini.id, KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri berencana mengganti nama ibu kota kabupaten. Anggapan jika Ibu Kota Kabupaten Kediri berada di Pare ternyata keliru.

Rencana mengganti nama Ibu Kota Kabupaten Kediri ini terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Insummo Kediri, Rabu 13 Oktober 2021. Pemerintah Kabupaten Kediri mengundang sejumlah elemen masyarakat seperti sejarahwan, budayawan, kelompok masyarakat, dan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Surabaya untuk membahas penggantian nama.

Imam Mubarok Muslim, perwakilan budayawan yang hadir dalam diskusi tersebut mengatakan pemberian atau penggantian nama ibu kota kabupaten yang dimaksud adalah kawasan Pendopo Panjalu Jayati, yang berada di Kelurahan Kampung Dalem, Kecamatan Kota, Kediri.  

“Selama ini orang keliru memahami Ibu Kota Kabupaten Kediri berada di Pare. Yang benar di Pendopo Panjalu Jayati. Masalahnya adalah lokasi itu berada di wilayah Kota Kediri,” kata Imam Mubarok kepada Bacaini.id, Jumat 15 Oktober 2021.

Karena itu butuh identitas khusus yang melambangkan Kabupaten Kediri di sana. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, RPJMD Tahun 2021 – 2026, dan sejumlah nomenklatur lainnya.

Dalam diskusi tersebut muncul sejumlah alternatif nama yang mewakili Kabupaten Kediri. Seperti Dahanapura, Katang Katang, dan Pamenang. Namun setelah dilakukan penelusuran, nama Dahanapura tidak terdapat dalam nomenklatur Kabupaten Kediri.

Sedangkan nama Katang Katang ditemukan berdasarkan Prasasti Kamulan dan Prasasti Ceker yang menyebut wilayah itu pernah ada. “Kalau Pamenang/Mamenang atau Menang itu menggambarkan kebesaran Kediri di era Prabu Jayabaya dari Folosofi Semboyan Panjalu Jayati yang memiliki arti Panjalu/Kediri Menang. Kebesaran Jayabaya inilah yang kita ambil atsarnya (bekasnya), mengingat nama adalah doa atau Asmo Kinaryo Jopo,” kata Mubarok yang juga Wakil Ketua Lesbumi PWNU Jawa Timur.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan hingga saat ini pembahasan perubahan nama ibu kota masih terus berjalan, dengan melibatkan dewan kesenian daerah dan budayawan lokal. Dari diskusi sementara muncul beberapa usulan nama seperti Jayakatwang dan Pamenang. “Masih kita bahas mana yang memiliki filosofi paling dalam dari nama tersebut,” katanya saat ditemui di Pendopo Panjalu Jayati siang tadi.

Mas Bup menjelaskan, pemberian nama ibu kota ini menjadi penting sebagai entitas Kabupaten Kediri yang akan memiliki bandara internasional. Kabupaten Kediri harus memiliki nilai jual yang menunjukkan ciri khas, sehingga memancing orang untuk bertanya.

“Kabupaten Kediri kan akan ada bandara, harus ada satu hal yang memiliki selling point (nilai jual). Jadi jika mendengar nama Pamenang misalnya, mereka akana bertanya apa itu Pamenang. Di situlah akan kita ceritakan bagaimana sejarahnya,” tutur Mas Bup. (HTW)

Tonton video:

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Demo di Timor Leste chaos

Demo Timor Leste Berakhir Chaos Batalkan Pengadaan Mobil Baru DPR

Wali Kota Blitar ngopi di Selasar cafe Pasar Legi

Gayengnya Mas Wali Kota Blitar Ngopi di Pasar Legi

Mahasiswa Kritik Permintaan Gedung Baru DPRD Kota Kediri

Mahasiswa Kritik Permintaan Gedung Baru DPRD Kota Kediri

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2912 shares
    Share 1165 Tweet 728
  • Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

    1172 shares
    Share 469 Tweet 293
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15547 shares
    Share 6219 Tweet 3887
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16618 shares
    Share 6647 Tweet 4155
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10873 shares
    Share 4349 Tweet 2718

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112