Bacaini.id, KEDIRI – Tak selamanya anggota perguruan silat identik dengan kekerasan dan tawuran. Di Kediri, para pendekar silat ramai-ramai menyumbangkan darah untuk membantu sesama.
Aksi mulia ini dilakukan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kediri Pusat Madiun. Sebanyak 1.046 siswa PSHT dari Kabupaten dan Kota Kediri yang menjalani ujian kenaikan tingkat diwajibkan mendonorkan darah kepada Palang Merah Indonesia (PMI).
“Dalam ujian ini, siswa tidak hanya memperagakan senam jurus, tetapi juga harus berani berkorban dengan cara mendonorkan darah kepada PMI,” kata anggota PSHT Cabang Kediri Pusat Madiun, Mujiono, Minggu, 23 Januari 2022.
Kewajiban mendonorkan darah ini untuk menumbuhkan sisi kemanusiaan setiap siswa, sesuai yang diajarkan dalam PSHT. Selain itu, organisasi perguruan silat ini juga prihatin dengan kondisi ketersediaan darah yang dimiliki PMI. Sehingga mereka tergerak mendonorkan darah untuk menambah stok yang ada. “Donor darah ini akan rutin kita lakukan setiap kenaikan tingkat,” kata Mujiono.
Selain menanamkan sikap kemanusian kepada siswa, organisasi PSHT juga konsisten dan sistematis melakukan penyempurnaan mutu dan aplikasi. Jika dulu PSHT hanya fokus pada pencak silat dan nilai-nilai ajaran perguruan, saat ini lebih mengedepankan sikap dan karakter kebangsaan, serta kepedulian bersama. “Warga PSHT harus memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang lain sebagai prinsip ajaran manusia berbudi luhur,” tegas Mujiono.
Dia juga berpesan kepada warga dan siswa PSHT untuk menjaga dan melestarikan persaudaraan di semua tempat. Salah satunya dengan menjadi pribadi terpuji dan menghindari perbuatan negatif yang bisa merusak cita-cita organisasi.
Kegiatan donor darah ini digelar di dua tempat, yakni Padepokan PSHT Cabang Kediri di Kelurahan Pojok, Mojoroto Kediri, dan Desa Plemahan, Kabupaten Kediri.
Penulis: IC, HTW
Editor: Budi S
Tonton video: