Bacaini.id, JOMBANG – Musim liburan sekolah perajin layangan di Desa Talunkidul, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang banjir orderan. Pesanan layangan berbahan kain bergambar tokoh animasi hingga artis Hollywood itu bahkan datang dari Negeri Jiran, Malaysia.
Perajin layangan yang unik dan menarik itu adalah Mohamad Wiro Pratama. Pria berusia 32 tahun itu mengaku orderan layangan hasil karyanya meningkat hingga empat kali lipat. Bertepatan dengan masa libur sekolah saat ini, pesanan masih didominasi dari dalam negeri.
“Alhamdulillah permintaan naik. Biasanya satu bulan pesanan ada 1.200 biji, kali ini sudah tembus sampai 5.000 biji,” kata Wiro kepada Bacaini.id, Sabtu, 8 Juli 2023.
Wiro mulai merintis usaha membuat layangan sejak tahun 2021. Saat itu dia belajar membuat layangan secara manual. Bukan tanpa kendala, hingga akhirnya dia mampu mencuri pasar dan bertahan hingga sekarang.
Berhasil mempertahankan usahanya, kini Wiro memiliki 30 orang karyawan yang siap membantu menyelesaikan orderan. Tak hanya itu, dia juga mencukupi kebutuhan produksi berupa peralatan yang memudahkan proses pengerjaan.
“Mereka (karyawan) terbagi dalam beberapa kelompok kerja. Proses produksi dilakukan di sini (rumahnya) dan sebagian dikerjakan di rumah masing-masing agar lebih cepat selesai,” terangnya.
Wiro mengungkapkan jika layangan buatannya dipasarkan melalui agen-agen yang memang sudah tersebar di sejumlah daerah. Harga yang dibanderol juga ramah di kantong. Untuk layangan ukuran sedang dijual dengan harga Rp22.000 per biji.
Sejak awal merintis usaha ini hingga sekarang, lanjutnya, banyak permintaan datang dari berbagai daerah di seluruh Indonessia, mulai dari wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Papua. Bahkan orderan juga datang dari luar negeri, yaitu dari Negeri Jiran, Malaysia.
“Iya, ada juga pesanan dari Malaysia. Musim angin dan liburan sekolah seperti ini, permintaan memang selalu meningkat,” ungkapnya.
Menurut Wiro, membuat layangan ini sebenarnya cukup mudah. Pertama kain peles sebagai bahan utama dipotong sesuai cetakan lalu dibentuk menggunakan solder listrik. Sementara pekerja lain menyiapkan bahan kedua yang wajib ada, yaitu bambu.
Bambu tersebut dipotong sesuai ukuran lalu dihaluskan menggunakan mesin penghalus. Dengan mesin ini, ukuran dan berat bambu bisa dipastikan pas atau sudah berimbang dari berbagai sisinya.
“Untuk bambu sendiri saya datangkan dari Malang,” ujarnya.
Kemudian, lanjut Wiro, kain dan bambu yang sudah siap direkatkan menggunakan lem. Sebagai penyeimbang, disiapkan satu buah bambu berlubang secara terpisah. Nantinya bambu tersebut bisa dipasang sendiri oleh pemesan sebelum layangan diterbangkan.
Layangan bergambar hewan, super hero, tokoh terkenal Hollywood dan berbagai karakter lainnya memenuhi sebagian gallery di rumah Wiro. Seluruh layangan tersebut dikemas secara simple berbentuk lipatan kecil.
“Selain bisa dicuci, penyimpanannya juga mudah karena bisa dilipat,” imbuhnya berpromosi.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira