Bacaini.id, KEDIRI – Tim peneliti luar angkasa yang berbasis di pedalaman Australia secara kebetulan menangkap sinyal radio misterius lewat teleskop radio Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO).
Para astronom bingung dengan munculnya sinyal radio yang tidak biasa dari bintang yang jauhnya 16.000 tahun cahaya. Mereka menjulukinya mercusuar kosmik.
Sinyal radio yang ditangkap para astronom dari luar angkasa itu disebut transien radio. Pada umumnya transien radio berasal dari bintang neutron berputar yang dikenal sebagai pulsar. Pulsar memancarkan kilatan gelombang radio secara teratur seperti mercusuar kosmik.
Bintang neutron sendiri merupakan sisa inti bintang raksasa yang telah mencapai akhir masa hidupnya.
Sinyal radio yang dianggap aneh itu diduga berasal dari bintang neutron. Objek misterius tersebut terletak di bidang Bima Sakti, sekitar 15.820 tahun cahaya dari Bumi, menurut Science Alert.
Bintang yang diduga neutron itu diberi nama ASKAP J1935+2148. ASKAP J1935+2148 kadang terlihat memancarkan cahaya kilatan panjang dan terang, terkadang kilatannya cepat dan lemah dan kadang tak ada sama sekali.
Siklus yang tak biasa itu bagi para astronom adalah sesuatu yang aneh. Pengamatan lebih lanjut dilakukan dengan teleskop radio yang lebih sensitif di Afrika Selatan.
Namun para astronom masih juga kebingungan. Gelombang radio dari ASKAP J1935+2148 keluar seperti saat kita membuka botol soda, saat sinyal terlihat menyebar melalui ruang angkasa. Sebarannya tak dapat diprediksi.
Menurut Caleb, astronom dari Australia kepada The Sun (10/6), asal usul sinyal dengan periode yang begitu lama masih menjadi misteri besar, dengan bintang neutron yang berputar lambat sebagai tersangka utamanya.
Para peneliti berspekulasi obyek misterius yang mengeluarkan sinyal radio aneh itu dimungkinkan katai putih. Katai putih adalah sisa pembakaran bintang seukuran bumi yang telah kehabisan bahan bakar. Mudahnya, Katai putih merupakan bintang kecil yang sudah tak bersinar.
Katai putih sering kali memiliki periode rotasi yang lambat, namun para peneliti belum bisa memahami bagaimana sinyal radio misterius dihasilkan. Hingga mereka bersepakat obyek misterius penghasil sinyal radio aneh tersebut lebih mirip bintang neutron.
Salah satu penjelasan yang lebih masuk akal adalah bahwa objek tersebut merupakan bagian sistem biner (di mana dua bintang mengorbit di sekitar pusat massa yang sama) di mana bintang neutron atau katai putih mengorbit bintang lain yang tak terlihat.
Mereka menekankan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apa sejatinya objek misteri itu.
Temuan menarik ini harus mendorong penelitian lebih lanjut terhadap bintang neutron atau katai putih, dan bagaimana mereka bisa memancarkan gelombang radio, begitu saran para ahli.
Penelitian mengenai ASKAP J1935+2148 telah dipublikasikan di Nature Astronomy. Para peneliti belum mengetahui berapa lama ASKAP J1935+2148 telah memancarkan sinyal radio. Dan dimungkinkan adanya obyek serupa di galaksi Bima Sakti sangat ditunggu untuk juga ditemukan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif