Bacaini.id, KEDIRI – Hilangnya Kate Middleton dari pantauan publik beberapa waktu lalu memunculkan spekulasi-spekulasi liar di masyarakat dunia maupun pengamat keluarga kerajaan Inggris.
Bahkan pernyataan resmi kerajaan yang mengumumkan sang putri sedang dalam pengobatan, tetap membuat publik sulit percaya.
Hingga akhirnya Kate Middleton membuat pengakuan bahwa dia memang sedang dalam pemulihan setelah menjalani operasi. Yang mengejutkan, Kate Middleton membuat pernyataan dirinya mengidap kanker.
Readers, tentu saja hal itu membuat publik ikut prihatin, apalagi sebelumnya Raja Charles III juga membuat pernyataan tentang penyakit kanker prostat yang dideritanya.
Readers, selain faktor genetik, kanker juga bisa disebabkan lantaran pola hidup kita. Kanker diketahui penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di dunia, yang salah satu pemicunya adalah makanan.
Agar lebih waspada, yuk kita kenali jenis makanan apa saja yang bisa membuat orang terkena kanker.
Makanan Berpengawet dan Tinggi Garam
Readers, makanan berpengawet mengandung zat nitrat yang berpotensi memicu kanker usus apabila dikonsumsi dalam takaran besar. Selain itu juga memiliki kandungan garam dan lemak tinggi. Garam disebut-sebut dapat meningkatkan risiko kanker lambung.
Rasa asin pada makanan memang memberi kenikmatan tersendiri. Garam memiliki efek karsinogenik yang dapat mendorong pertumbuhan sel kanker, terutama pada pengidap infeksi Helicobacter pylori.
Bahan makanan pemicu kanker satu ini juga diketahui dapat meningkatkan laju proliferasi yang membuat sel menjadi lebih aktif dalam membelah, sehingga memungkinkan adanya pertumbuhan sel abnormal penyebab kanker.
Daging Merah
Beberapa penelitian membuktikan mengonsumsi daging merah secara berlebih dapat meningkatkan risiko kanker. Makanan pemicu kanker ini mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi.
Resiko kanker akibat daging merah berlebih akan kian meningkat bila diolah dengan cara dibakar, digoreng, atau dipanggang.
Metode pengolahan tersebut dapat mendorong pembentukan zat atau senyawa karsinogenik yang dapat memicu timbulnya risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker kolorektal dan kanker lambung.
Makanan Cepat Saji dan Gorengan
Makanan pemicu kanker berikutnya adalah jenis makanan cepat saji yang tinggi lemak, garam, dan gula. Mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebih disertai kurangnya aktivitas fisik dapat memicu kenaikan berat badan drastis atau obesitas.
Lalu, apa hubungan antara obesitas dan kanker? Pengidap obesitas mengalami peradangan kronis tingkat rendah dalam tubuhnya. Peradangan dalam waktu lama dapat memicu kerusakan atau mutasi DNA yang bisa meningkatkan resiko pertumbuhan kanker.
Pada beberapa kasus, obesitas juga menyebabkan peningkatan kadar insulin dalam darah. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor yang meningkatkan resiko kanker ginjal dan kanker prostat.
Lantas bagaimana dengan gorengan? Makanan ini sangat populer di Indonesia. Bahkan Readers mungkin seringkali mengudap gorengan lantaran banyak dijajakan di pinggir jalan.
Pada dasarnya, makanan yang diproses dengan suhu tinggi diketahui dapat meningkatkan risiko kanker. Gorengan termasuk dalam makanan bertepung, apabila diolah dengan suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa akrilamida yang sifatnya karsinogenik.
Senyawa tersebut dapat merusak DNA dan menyebabkan kematian atau mutasi sel. Bahkan bukan hanya kanker, mengonsumsi gorengan berlebih juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.
Makanan Tinggi Gula dan Karbohidrat Olahan
Pemicu kanker yang perlu Readers batasi berikutnya adalah makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan, seperti pasta, sereal manis, nasi putih, roti tawar, dan berbagai jenis kue.
Makanan-makanan ini dapat meningkatkan risiko diabetes dan obesitas, di mana kedua kondisi tersebut erat dengan peradangan dan stres oksidatif yang berisiko memicu kanker.
Makanan Instan dan Alkohol
Readers, menjamurnya makanan instan terlebih dalam kemasan kaleng cukup berbahaya bagi kesehatan tubuh, bahkan dapat memicu kanker payudara.
Sisi bagian dalam kaleng umumnya berlapis bisphenol-A (BPA), yaitu bahan kimia yang kurang baik bagi kesehatan tubuh. Di samping itu, juga mengandung zat akrilamida yang berpotensi memicu kanker.
Beberapa zat bahaya lainnya yang biasanya terkandung dalam makanan instan adalah pemanis buatan (aspartam dan acesulfame-K), bahan pengawet (sodium benzoat), dan sodium nitrit.
Sementara itu, alkohol juga menjadi salah satu jenis minuman yang harus Readers hindari. Saat mengonsumsi alkohol, organ hati akan memecah alkohol dan menghasilkan senyawa karsinogenik yang disebut asetaldehida.
Senyawa ini dapat mengganggu fungsi sistem imun sehingga sulit untuk membunuh sel-sel prakanker.
Readers, banyaknya jenis makanan yang bisa memicu kanker, bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsinya sama sekali ya. Hanya saja perlu dibatasi demi menurunkan tingkat risiko kanker.
Selain itu jangan lupa untuk mengimbanginya dengan olahraga, melakukan pemeriksaan rutin serta mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif