Bacaini.id TRENGGALEK – Pariwisata menjadi sektor unggulan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Ada banyak keindahan alam di wilayah Trenggalek yang layak untuk dikunjungi. Seperti halnya wisata pantai yang dikenal masih perawan.
Berwisata ke Trenggalek kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin atau Mas Ipin tidak perlu memusingkan kendaraan. Tidak perlu sewa kendaraan karena Pemkab Trenggalek tengah menyiapkan prototype shuttle bus wisata.
Bekerjasama dengan sektor swasta, shuttle bus akan beroperasi dari Pasar Pon Trenggalek. Saat ini juga tengah dipersiapkan rute Prigi 360, Kecamatan Watulimo dengan sutle bus di setiap tujuan destinasi wisata.
“Terkait shuttle bus aplikasinya sudah jadi, kita kerjasama dengan Zenbus. Nanti kita coba kolaborasi dengan Apps lokal Bloojek. Tapi kelebihan dari Zenbus ini tidak kehilangan koordinat dari bus yang bergerak,” kata Mas Ipin saat mengikuti kegiatan tranplantasi terumbu karang dalam ajang Mutiara Underwater Festival adn Conservation,
Jadi harapannya nanti, lanjut Mas Ipin, masyarakat yang berwisata ke Trenggalek tidak perlu terlalu memikirkan sewa mobil. “Karena nanti kita sediakan dari Pasar Pon ke Watulimo. Terus ada shuttle bus yang akan berkeliling ke point-point pariwisata di Kecamatan Watulimo,” imbuhnya.
Saat ini Pemkab Trenggalek masih melihat sejauh mana animo masyarakat. Dari situ, kata Mas Ipin akan diputuskan perluasan kawasan wisata yang lain, seperti di Panggul maupun di Munjungan.
Tidak tertutup kemungkinan perluasan akan berlangsung di wilayah kecamatan-kecamatan lain. Karena masih prototype, Pemkab masih bekerjasama dengan pelaku transportasi lokal dan semuanya masih gratis.
Harapannya ke depan pemerintah akan membayar penuh agar bisa commuting tepat waktu sesuai jalur. Begitu juga dengan besaran tarif akan disesuaikan. Khusus untuk kelompok rentan, termasuk lansia bila perlu diberi tarif spesial, bahkan gratis.
“Jadi kerangka globalnya, sekarang kita ingin menghitung berapa sih kemampuan serapan karbon yang ada di Kabupaten Trenggalek. Baik di kawasan kehutanan, kawasan pesisir, maupun juga di ekosistem kars karena juga termasuk bagian dari serapan karbon,” pungkas Mas Ipin. (*)