• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, September 13, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Moh. Syifa, Warga Kediri di Balik Penanganan Bencana Internasional

ditulis oleh redaksi
06/12/2020
Durasi baca: 2 menit
544 5
0
Moh. Syifa, Warga Kediri di Balik Penanganan Bencana Internasional

Mohamad Syifa saat berkunjung ke Redaksi Bacaini.id

Lahir di Dusun Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, jejak rekam Mohammad Syifa patut diacungi jempol. Warga Kota Kediri ini memegang peran penting sebagai Communication Officer AHA Centre, organisasi ASEAN yang menangani bencana dan krisis kemanusiaan internasional.

Keterlibatan Syifa di ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) memberinya banyak pengetahuan tentang penanganan bencana dan krisis kemanusiaan di beberapa negara, termasuk Indonesia.

“AHA Centre menjadi koordinator dalam memberikan bantuan kepada 10 negara anggota ASEAN yang mengalami bencana,” kata Syifa saat berkunjung ke kantor Redaksi Bacaini.id akhir pekan ini.

Salah satu tugas Syifa sebagai comunication officer adalah melakukan komunikasi dengan negara yang membutuhkan bantuan, sekaligus dengan negara penyalur bantuan (donor). Terakhir organisasi ini terlibat penyaluran bantuan kepada Filipina yang diterjang badai Goni pada awal November 2020 kemarin.

Syifa mengisahkan pemberian bantuan kepada negara-negara ini tak sesederhana yang tampak. Ada banyak prosedur yang harus dilalui AHA Centre meski hendak memberikan bantuan. Apalagi tiap negara memiliki yurisdiksi masing-masing dalam menerima bantuan dari luar. Tugas itulah yang diemban Syifa sebagai communication officer.

Selain bencana alam, AHA Centre juga berperan dalam misi kemanusiaan saat terjadi krisis di Myanmar dalam konflik Rohingya. Di sana AHA Centre fokus memberikan bantuan kepada pengungsi tanpa menyinggung sisi konflik yang terjadi. “Bagaimana kebutuhan mereka di pengungsian bisa tercukupi, seperti makanan dan peralatan harian,” kata Syifa.

Pada masa pandemi Covid 19 ini, AHA Centre mendapat mandat dari 10 negara ASEAN untuk memberikan bantuan kepada negara yang terdampak. Dalam kondisi tertentu, pandemi Covid 19 dimasukkan dalam kategori bencana alam karena memilki dampak luar biasa. Peran yang dilakukan AHA Centre adalah mengirimkan peralatan medis seperti masker dan APD. “Kita baru saja mengirimkan peralatan medis ke Manila untuk penanganan Covid 19,” ujar Syifa.

Saat ini organisasi tersebut juga sedang melakukan pemantauan terhadap letusan Gunung Semeru di Lumajang, terutama pada kondisi pengungsi. Selain kecukupan pangan dan kebutuhan pokok mereka, para pengungsi juga harus dikawal dari potensi penyebaran Covid 19 agar tidak menjadi klaster baru.

Meski cukup berat, Syifa mengaku sangat menikmati pekerjaan ini. Apalagi sebelumnya dia juga pernah terlibat kerjasama dengan United States Agency for International Development (USAID). Syifa ikut berkontribusi dalam proyek Sustainable Higher Education Research Alliances (SHERA) yang mendanai penelitian di kampus-kampus Indonesia.

Petualangan di organisasi internasional itu diawali Syifa saat menempuh pendidikan di Ohio Unibersity dengan program studi Communication and Development. Pendidikan itu masih nyambung dengan ilmunya saat menempuh kuliah Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Di Kediri, Syifa menuntaskan pendidikan atas sebagai alumnus SMAN 2 Kota Kediri.

Kemampuan komunikasi ini sempat dimanfaatkan untuk bekerja sebagai wartawan di Harian Radar Kediri (Jawa Pos Grup) selama beberapa tahun. Syifa sempat menikmati menjadi wartawan dan memberinya banyak pengalaman dalam berinteraksi. “Pengalaman itu sangat mendukung pekerjaan saya saat ini,” katanya.

Kemampuan itu juga ditempa saat bergabung dengan sebuah LSM di Bali yang bergerak memberikan pendampingan pada sektor perikanan Indonesia. Di program ini Syifa bertugas melakukan pendampingan kepada nelayan-nelayan kecil di 11 lokasi di pulau-pulau terpencil Indonesia timur.

Kini Syifa menuai hasil kerja kerasnya. Pengalamannya yang panjang mengantarkanya pada petualangan lebih besar di organisasi ASEAN. Dia juga terbiasa bekerja dengan standar protokol dan budaya kerja asing.

“Dalam dunia kami, semua jalur birokrasi dipangkas. Pekerjaan bisa dilakukan tanpa harus bertatap muka sehingga lebih efektif dan cepat,” pungkasnya.

Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW

 

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: AHA centreASEAN
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

apple meluncurkan iPhone air

Kapan Iphone Air Masuk Indonesia? Diluncurkan di Tengah Perang Dagang

Melihat Fenomena Banyaknya Perusahaan Memecat Gen Z dari Perspektif Teori Komunikasi

Melihat Arah Reformasi Polri di Era Presiden Prabowo

700 Tenaga Medis dan 165 Ambulans Disiagakan untuk Sukseskan MTQ XXXI di Jember

700 Tenaga Medis dan 165 Ambulans Disiagakan untuk Sukseskan MTQ XXXI di Jember

  • Bisnis kandang peternak ayam di Blitar disorot DPRD

    Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

    1103 shares
    Share 441 Tweet 276
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2908 shares
    Share 1163 Tweet 727
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15545 shares
    Share 6218 Tweet 3886
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16617 shares
    Share 6647 Tweet 4154
  • Demo ‘Latah’ Open Donasi di Tulungagung Diikuti Ratusan Orang

    622 shares
    Share 249 Tweet 156

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist