Bacaini.ID, KEDIRI – Bagi etnis Tionghoa, awal tahun baru Imlek dipercaya akan memengaruhi seluruh tahun yang akan dilewati.
Karenanya, selama perayaan tahun baru Imlek ada beberapa hal yang dianggap tabu dilakukan lantaran diyakini membawa sial setahun ke depan.
Tahun Baru Imlek di Tiongkok dirayakan selama 15 hari dan dikenal sebagai Festival Musim Semi.
Di Indonesia, perayaan puncak Imlek dikenal sebagai Cap Go Meh yang dirayakan tanggal 15.
Dikutip dari China Highlights, berikut beberapa mitos Imlek yang dipercaya hingga saat ini.
Pantang Makan Bubur dan Daging
Bubur dianggap sebagai makanan orang miskin. Karenanya, pantang makan bubur pada tahun baru Imlek.
Memulai tahun dengan ‘kemiskinan’ dianggap sebagai pertanda buruk.
Sementara daging adalah makanan yang tidak disukai dewa-dewa karena harus lebih dulu membunuh (binatang) sebelum mengolahnya sebagai makanan.
Pantangan daging di tahun baru ini terutama dilakukan oleh penganut Buddha.
Pantang Berkata Negatif
Pada saat tahun baru tidak boleh mengatakan kalimat-kalimat negatif. Terutama yang berhubungan dengan kematian, penyakit, kemiskinan, hantu dan lainnya.
Pantang Menyapu dan Buang Sampah
Tanggal 1 tahun baru, pantang untuk menyapu karena dianggap akan ‘menyapu’ kekayaan.
Buang sampah juga dihindari karena diasosiasikan sebagai buang keberuntungan.
Pantang Mencuci dan Potong Rambut
Pada hari tahun baru imlek dilarang mencuci dan potong rambut.
Dalam bahasa Mandarin, rambut memiliki pelafalan yang sama dengan kata yang berarti menjadi kaya.
Karenanya mencuci rambut dianggap akan ‘mencuci harta benda’.
Sementara memotong rambut mitosnya dapat membawa sial bagi keluarga.
Pantang Mencuci Baju
Mencuci baju pada hari pertama dan kedua tahun baru harus dihindari. Kedua hari tersebut dirayakan sebagai hari kelahiran dewa air.
Mencuci pakaian, yang berarti membuang air, dianggap tidak menghormati dewa air, dan bisa menghambat rezeki.
Dilarang Menjahit
Dulu, perempuan banyak yang menjahit untuk pakaian mereka. Pada saat tahun baru, kegiatan ini harus dihentikan.
Memulai tahun baru dengan menjahit dipercaya akan banyak mendatangkan kesulitan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif