• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, September 14, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Mitos Kampung Mati di Nganjuk, Malapetaka Datang Jika Pantangan ini Dilanggar

ditulis oleh Editor
13/07/2023
Durasi baca: 2 menit
639 20
0
Mitos Kampung Mati di Nganjuk, Malapetaka Datang Jika Pantangan ini Dilanggar

Salah satu rumah yang masih berdiri di kampung mati Dusun Sokoliman. Foto: Bacaini/Asep Bahar

Bacaini.id, NGANJUK – Di tengah hutan Dusun Sokoliman, Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Nganjuk terdapat kampung mati yang disakralkan oleh warga. Mitos berkembang, wilayah itu hanya boleh ditempati tiga KK dan jika dilanggar maka akan datang malapetaka.

Disebut sebagai kampung mati, akses menuju Dusun Sokoliman terbilang ekstrem. Sepanjang jalan setapak terdapat tanjakan, turunan, hingga kelokan tajam di tengah hutan, diapit lebatnya pepohonan besar. Bahkan, jarak dengan pemukiman terdekat masih sekitar tiga kilometer.

Seorang karyawan PerumPerhutani KPH Nganjuk, Susilo menceritakan bahwa Dusun Sokoliman ditinggal penghuninya secara berangsur-angsur sejak lima tahun lalu. Kampung di tengah hutan itu semakin sepi, karena warga memilih pindah ke pemukiman yang lebih ramai.

“Kebanyakan karena anak-anak yang tidak tega melihat orang tuanya tinggal di tengah hutan. Di sana tidak ada penerangan, akses jalan juga sulit, apalagi kalau hujan,” kata Susilo mengawali ceritanya kepada Bacaini.id, Kamis, 13 Juli 2023.

Pria yang juga aktif di Komunitas Pecinta Sejarah dan Ekologi Nganjuk (Kota Sejuk) ini mengungkapkan, Dusun Sokoliman belum teraliri listrik. Saat malam tiba, warga mengandalkan penerangan dari lampu minyak, atau senter meskipun jarang.

Sementara saat siang hari warga beraktivitas di sawah yang jaraknya hanya beberapa langkah saja dari rumah. Kini, di kampung mati hanya tersisa dua bangunan rumah berdinding kayu lapuk dengan atap genting berlumut.

Rumah diantara pepohonan serta tanaman yang sebagian tampak mengering itu tidak sepenuhnya kosong. Masih terdapat perabotan rumah tangga usang dan berdebu di dalamnya, seperti lemari kayu, meja kayu, pawonan juga gentong dari tanah liat.

“Memang masih ada yang datang. Mereka ke Sokoliman hanya untuk bertani, rumah yang ada sekedar untuk istirahat setelah kerja di sawah lalu ditinggal lagi,” ungkap Susilo.

Keberadaan kampung mati tidak lepas dari mitos yang berkembang dan masih dipercaya hingga sekarang. Sokoliman tidak boleh dihuni lebih dari tiga KK, jika dilanggar, malang bakal menimpa penghuninya.

Mitos itu diperkuat dengan kisah satu keluarga yang mengalami sakit-sakitan hingga meninggal dunia. Satu keluarga yang baru menggelar pernikahan dianggap melanggar pantangan, karena sejak mereka datang, jumlah KK di dusun sakral itu terhitung lebih dari tiga.

“Saya dengar, kejadian seperti itu pernah terjadi dua kali, tahun 1976 dan 1983. Warga percaya, bila melanggar pantangan, maka akan datang melapetaka. Seperti cerita satu keluarga yang meninggal dunia,” tandas Susilo.

Berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman warga, di Dusun Sokoliman terdapat punden yang disakralkan warga. Di dalam cungkup berdinding kayu itu terdapat enam makam. Biasanya warga datang untuk berziarah, nyadran atau bersih desa.

Penulis: Asep Bahar
Editor: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: dusun sukolilo nganjukkampung matimitos sakralurban legend
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Wisman Spanyol Singgah ke Jember, Nikmati Wisata Perkebunan hingga Musik Patrol

Wisman Spanyol Singgah ke Jember, Nikmati Wisata Perkebunan hingga Musik Patrol

apple meluncurkan iPhone air

Kapan Iphone Air Masuk Indonesia? Diluncurkan di Tengah Perang Dagang

Melihat Fenomena Banyaknya Perusahaan Memecat Gen Z dari Perspektif Teori Komunikasi

Melihat Arah Reformasi Polri di Era Presiden Prabowo

  • Bisnis kandang peternak ayam di Blitar disorot DPRD

    Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

    1112 shares
    Share 445 Tweet 278
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2909 shares
    Share 1164 Tweet 727
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15545 shares
    Share 6218 Tweet 3886
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16617 shares
    Share 6647 Tweet 4154
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10872 shares
    Share 4349 Tweet 2718

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist