Bacaini.id, KEDIRI – Fenomena minyak goreng ternyata menjadi berkah tersendiri bagi produsen kopra. Seiring harga minyak goreng mahal dan langka, permintaan kopra juga meningkat.
Salah seorang pengepul dan produsen kopra di Desa Besuk, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jelis Setiawan mengatakan, permintaan kopra atau daging buah kelapa kering yang digunakan sebagai bahan baku produksi minyak goreng ini meningkat dalam waktu dua minggu terakhir.
“Permintaan kopra terus naik sejak minyak goreng sulit dan mahal. Kenaikan permintaan dari pabrik antara lima sampai sepuluh persen,” kata Jelis kepada Bacaini.id, Kamis, 17 Maret 2022.
Menurut Jelis, kopra tersebut biasa disetor ke pabrik langganannya di Surabaya. Setiap satu minggu sekali, dia bisa menyetorkan kopra sebanyak 1,8 hingga 2 ton. Tidak hanya jumlah kopra yang dikirim, lanjutnya, kopra yang disetor ke pabrik juga mengalami kenaikan harga.
“Harganya naik sekitar 10 sampai 12 persen setara dengan 700 rupiah. Jadi harganya sekarang menjadi 13 ribu rupiah perkilogram,” ujarnya.
Namun, ditengah keberkahan ini, usaha Jelis terkendala pasokan kelapa sebagai bahan baku kopra yang menjadi lebih terbatas. Menurutnya, bahan baku kopra ini harus didatangkan dari petani di daerah Palu, Sumatra, Lombok, Palembang dan sejumlah daerah lain dari Provinsi Nusa Tenggara Barat.
“Setiap satu kali datang sekitar 17 ribu butir kelapa. Harganya dua ribu rupiah setiap satu butir kelapa. Di sini untuk proses pengeringan kopra memakan waktu sekitar 4-5 hari, dijemur di bawah sinar matahari,” tandasnya.
Penulis: Novira