Bacaini.id, KEDIRI – Kementerian Perhubungan akan mengupayakan penerbangan umroh mulai tahun 2024 setelah Bandara Dhoho Kediri selesai dibangun. Komunikasi dengan Dirjen Perhubungan Udara Arab Saudi juga telah dilakukan.
Rencana pembukaan penerbangan umroh ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai meninjau Bandara Dhoho Kediri, di Kabupaten Kediri. Jawa Timur. Menhub mengungkapkan, akan mengupayakan adanya penerbangan umroh mulai tahun depan setelah bandara selesai dibangun.
“Kami akan mulai koordinasi dengan pihak GACA (General Authority of Civil Aviation) atau Dirjen Perhubungan Udara Arab Saudi. Kalau ini disetujui pihak GACA, maka minimal kita akan buka penerbangan umroh,” kata Menhub dikutip dari laman dephub.go.id.
Selain itu, Menhub juga akan membuka peluang membuka penerbangan haji pada tahun depan. Untuk itu ia menyarankan menambah fasilitas di sekitar bandara seperti hotel dan fasilitas pendukung lainnya.
“Kami ingin memberikan suatu kualifikasi di bandara ini dengan fasilitas yang lengkap. Kami juga mohon dukungan Bupati Kediri untuk mulai mensosialisasikan bandara ini dan rencana pembukaan penerbangan umroh,” katanya.
Saat ini Kementerian Perhubungan terus melakukan pembahasan dan berkoordinasi secara intensif dengan PT Gudang Garam sebagai pihak yang mendanai dan membangun Bandara Dhoho. Menhub berharap penyelesaian pembangunannya dapat dilakukan sesuai target dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kediri.
Ke depan bandara ini akan memberikan daya saing bagi daerah Jawa Timur karena berlokasi strategis dengan tujuh kabupaten di sekitarnya. “Terlebih dengan adanya pembangunan jalan tol yang juga menjadi proyek strategi nasional di Kediri, ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan wisata baru,” kata Menhub.
Kehadiran Bandara Kediri akan meningkatkan konektivitas dari dan ke Kediri, serta mempersingkat waktu tempuh. Jika waktu tempuh perjalanan darat dari Surabaya atau Malang ke Kediri membutuhkan sekitar 3 jam, akan dipersingkat menjadi satu jam dengan pesawat udara. Demikian pula trayek Jakarta-Kediri dapat ditempuh sekitar 1,5 jam. Dengan runway atau landas pacu sepanjang 3.300 meter, bandara ini nantinya bisa didarati oleh pesawat jenis apapun.
Bandara Kediri adalah proyek bandara pertama dengan pembiayaan swasta murni Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha/KPBU dengan pihak swasta sebagai pemrakarsa. Bandara yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2024 ini dibiayai seluruhnya menggunakan dana swasta yaitu PT Gudang Garam Tbk. melalui anak perusahaannya PT Surya Dhoho Investama.
Secara keseluruhan, progres pembangunan Bandara Dhoho telah mencapai 94,31% yang terdiri dari pekerjaan sisi darat atau landside sebesar 75,78%, serta kumulatif pekerjaan tanah dan sisi udara airside mencapai 97,85% dengan rincian pekerjaan tanah 100% dan pekerjaan airside 74,60%.
Bandara Dhoho diharapkan dapat menjadi bandara pengumpan di jalur Selatan Jawa yang melayani penerbangan domestik khususnya untuk masyarakat di tujuh kabupaten antara lain: wilayah Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung.
Penulis: Hari Tri W