Penemuan candi di Gunung Klotok kerap dikaitkan dengan hal ghaib. Beberapa orang nekat membuktikan keangkeran tempat itu di malam hari.
Bacaini.id, KEDIRI – Penemuan candi yang diduga peninggalan Kerajaan Kadiri di kawasan Gunung Klotok Kediri tak hanya memancing perhatian sejarahwan. Sejumlah pegiat supranatural mengaku menemukan banyak hal ghaib di tempat bersejarah itu.
Kesaksian Mahmudi, pemilik warung yang tak jauh dari lokasi penemukan candi menjadi salah satu bukti adanya kekuatan ghaib di tempat ini. Mahmudi yang sehari-hari menghabiskan waktu di tempat ini banyak menjumpai hal mistis yang tak masuk akal.
“Awalnya saya tidak percaya, karena saya memang kurang mempercayai tahayul seperti itu. Tapi beberapa kejadian yang saya alami memang tidak biasa,” kata Mahmudi kepada Bacaini.id saat mengunjungi lokasi penemuan candi di Gunung Klotok, Kamis, 18 Maret 2021.
Mahmudi bukanlah orang yang bisa melihat hantu atau memiliki indra keenam. Dia juga buta tentang ilmu ghaib.
baca ini Misteri Rumah Angker Djengkol Tempat Tahanan PKI
Hingga suatu ketika warga Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri ini didatangi beberapa orang di warungnya. Mereka mengatakan jika Mahmudi harus naik ke atas, ke lokasi penemuan candi sambil membawa sesaji. “Katanya itu pesan dari penunggu tempat di atas,” cerita Mahmudi.
Karena penasaran Mahmudi akhirnya memenuhi permintaan itu. Dia memilih waktu akhir pekan untuk naik ke lokasi penemuan candi sambil membawa bunga tujuh rupa, menyan, dan yosua. “Saya nekat ke atas pada malam hari meski agak takut,” katanya.
Ketakutan Mahmudi makin menjadi saat masuk ke areal hutan. Dengan membawa senter, ia menyusuri rerimbunan pohon dan rumput liar yang tinggi. Beberapa kali kakinya tersandung batu dan akar kayu.
Menurutnya, perjalanan menuju lokasi candi sangat menyeramkan. Seumur hidup belum pernah dia merasakan ketakutan seperti ini. Padahal setiap hari dia tidur di area Gunung Klotok sambil menjaga warung. “Hawanya sangat dingin, sampai kaki saya mati rasa. Sepanjang perjalanan bulu kuduk merinding terus,” kenangnya.
baca ini Ngerinya Warga Yang Tinggal di Sekitar Makam China
Sekitar 20 menit perjalanan Mahmudi tiba di lokasi candi. Di sana dia tak lantas melakukan ritual yang diajarkan sesepuhnya. Mahmudi belum siap bertemu mahluk ghaib. Dia hanya bisa pasrah dan berdoa. “Kondisinya sangat takut, sampai saya pasrah jika memang takdirnya mati di sini,” katanya.
Setelah menguasai diri, Mahmudi memberanikan diri menyalakan yosua dan kemenyan, serta menyiapkan sesaji bunga. Dia juga melafalkan doa yang diajarkan sesepuh yang sempat ditemuinya sebelum naik sambil menutup mata.
Saat membuka mata, Mahmudi baru merasakan sesuatu yang aneh. Dari jauh dia melihat benda beterbangan ke kanan dan ke kiri. Dia sempat menduga benda itu kantong plastik atau kresek. Namun dugaan itu ditepisnya sendiri karena tak ada angin bertiup sama sekali.
Penampakan benda beterbangan itu baru pembuka. Selanjutnya dia mendengar suara kodok yang ramai sekali. Padahal sebelumnya tak ada suara itu. Lokasi candi juga jauh dari sumber air. Ada juga suara lebah yang semakin mendekat namun tak nampak wujudnya.
Satu peristiwa yang membuatnya sangat ketakutan adalah ketika mencium bau busuk di sekitar itu. Baunya menyengat seperti WC di permukiman penduduk. “Saya mbatin, baunya kok seperti septic tank. Saya bertanya-tanya apa ada yang tinggal di sini,” katanya.
baca ini Hantu Farida Legenda Horor Dari Ngadiluwih Kediri
Anehnya, setelah mbatin seperti itu, bau itu berangsur-angsur hilang, dan berganti dengan bau harum yang sangat kuat. Saat itulah Mahmudi benar-benar takut dan memutuskan meninggalkan tempat itu.
Hingga saat ini masih banyak orang-orang yang datang ke tempat itu malam hari. Mereka datang dengan berbagai tujuan. Kebanyakan berharap bisa berkomunikasi dengan makhluk ghaib.
Warga sekitar meyakini tempat itu sangat angker. Bahkan kawasan Gunung Klotok tak bisa dibuat guyonan. Hutan di sana bisa menyesatkan orang-orang yang merasa jumawa.
“Dahulu itu ada pencari madu yang masuk ke hutan dan berpapasan dengan orang bermuka bengis. Dia dimintai madu. Setelah diberikan, beberapa pekan kemudian orang tersebut ditemukan meninggal di tempat itu,” kata Mahmudi.
Selain itu masih banyak cerita pendaki yang hilang dan tersesat saat menjelajah di hutan Gunung Klotok. Pendaki yang beruntung bisa ditemukan warga atau anggota Brigif 16 Wirayuda yang bermarkas di sana.
Penulis: Karebet
Editor: HTW
Tonton Videonya: