KEDIRI – Sebanyak 450 pasukan TNI melakukan latihan di markas Bataliyon Infanteri (Yonif) 521 Jalan Ahmad Yani, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kediri. Mereka melakukan persiapan sebelum diberangkatkan di daerah konflik Papua pada bulan Mei mendatang, Kamis, 21 Januari 2021.
Dalam persiapan ini, pasukan Yonif 521 melakukan rangkaian pelatihanan di antaranya patroli hutan, menghadapi kelompok sparatis, dan menembak di lapangan tembak.
Satu persatu pasukan dilatih untuk menembak sasaran yang berjarak cukup jauh. Hal ini untuk memastikan kesigapan mereka dalam menggunakan senjata menghadapi musuh. Selain itu, pasukan ini juga dilatih secara tim melakukan patroli hutan. Mereka akan sigap saat mendengar suara tembakan dari dalam hutan dan menyisirnya. Pelatihan ini penting mengingat medan yang akan dihadapi terdiri dari kawasan hutan.
Tak hanya itu mereka juga dilatih memakai rompi anti peluru, merakit senjata laras panjang, dan beberapa peralatan tempur lainnya.
baca ini Tolak Loloskan Ijin Pernikahan Kolega Dandim 0809 Tuai Pujian
Paban IV/Bin Nonprolagtasi Stalad, Mabes AD, Kolonel INF Zainuddin mengatakan, pasukan dari Brigif 16 Kediri ini akan ditempatkan di Kabupaten Puncak Jaya dan perbatasan daerah tersebut. Mereka akan diberangkatkan pada Mei 2021 hingga beberapa bulan bertugas.
“Kami dari Mabes TNI ingin melihat persiapan pasukan dimana mereka membawa misi yang sangat mulia yakni menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Zainudin kepada Bacaini.id di Markas Yonif 521 Kediri.
Selain menjaga kedaulatan dan perdamaian di daerah Puncak Jaya, pasukan ini juga mempunyai misi mengangkat kearifan lokal daerah setempat, serta menjaga kebudayaan, memajukan ketahanan pangan, informasi, dan kesehatan untuk masyarakat sekitar.
Zainuddin menambahkan, yang paling utama dalam misi mulia ini adalah mengajak kelompok sparatis untuk kembali mempunyai jiwa nasionalisme. Adapun upaya yang akan dilakukan adalah melalui pendekatan budaya dan kesejahteraan. “Sebisa mungkin kita kedepankan komunikasi tanpa kekerasan dan senjata. Kita sadarkan bahwa kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah,” katanya.
Selain memantau kesiapan pasukan, kedatangan Zainuddin ke Yonif 521 ini untuk memberikan semangat dan masukan kepada mereka yang akan bertugas di Kabupaten Puncak Jaya.
“Berdasarkan pantauan kami, mereka dalam kondisi sehat dan moril tinggi, karena telah disiapkan sedari awal. Pentahapan latihan perorangan, tingkat tim, tingkat kompi dan bataliyon sudah optimal,” pungkasnya. (Karebet)