Bacaini.ID, KEDIRI – Kalau selama ini kita mengenal cumi-cumi selalu berwarna abu ungu kebiruan, ternyata ada juga yang berwarna kemerah-merahan.
Cumi-cumi dengan habitat laut dalam itu diberi nama Stroberi.
Strawberry Squid, dengan nama ilmiah Histioteuthis heteropsis, memiliki tubuh berwarna merah cerah yang dihiasi fotofor bercahaya kecil.
Secara kasat mata terlihat seperti mengenakan gaun swarovski, kostum artis tahun 80’an yang penuh dengan taburan batu permata.
Hewan laut cantik ini pertama kali ditemukan pada akhir tahun 1800-an. Cumi-cumi Stroberi hidup di perairan tropis dan subtropis di Samudera Atlantik dan Pasifik.
Dikutip dari OctoNation, tempat yang mereka sukai adalah di zona mesopelagis, yang juga dikenal sebagai zona senja, antara 200-1.000 meter di bawah permukaan.
Cumi-cumi Stroberi tergolong ke dalam spesies cumi kecil dengan ukuran paling besar sekitar 29 cm, dengan gaya hidup berpindah-pindah antara permukaan dan kedalaman laut.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Clyde Roper dan Richard Young menemukan bahwa hewan laut ini menghabiskan hari-hari mereka di kedalaman antara 500-700 meter, tetapi ditemukan di kedalaman yang lebih dangkal antara 300-400 meter pada malam hari.
Cumi-cumi Stroberi bersembunyi dari predator di kedalaman laut yang gelap dan mendekat ke permukaan pada malam hari.
Mereka merasa lebih aman di balik kegelapan untuk memangsa ikan, krustasea, dan jenis cumi yang kecil.
Taburan fotosfor di seluruh permukaan badan mereka merupakan organ pemancar cahaya yang biasa ditemukan pada hewan yang hidup di kedalaman lautan.
Bintik-bintik kecil bercahaya ini menutupi tubuh cumi-cumi Stroberi dan berfungsi sangat penting untuk berkomunikasi satu sama lain, termasuk untuk menarik pasangan, memikat mangsa dan bersembunyi dari predator.
Yang unik lagi dari hewan cantik ini adalah memiliki mata yang tidak sama besar antara kiri dan kanan. Mata kiri berukuran jauh lebih besar ketimbang kanan.
Cumi-cumi Stroberi dilahirkan dengan ukuran bola mata yang sama, tetapi seiring bertambahnya usia, mata kirinya mengalami lonjakan pertumbuhan yang besar.
Perbedaan ukuran mata ini merupakan adaptasi terhadap lingkungan tempat tinggalnya.
Mata kiri yang bulat dan besar berevolusi untuk mengamati perairan yang lebih dangkal dan lebih redup di dekat permukaan dan melihat bayangan makhluk yang mengambang di atasnya.
Mata kirinya bahkan miring untuk melihat ke atas sementara mata kanannya yang berukuran biasa berorientasi ke bawah.
Selain itu, warna matanya berbeda.
Mata kanan yang kecil berwarna biru sedangkan mata kiri yang menonjol memiliki lensa berwarna kuning. Hal ini memungkinkan mereka melihat cahaya terpolarisasi yang membantu memecah iluminasi hewan lain.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif