KEDIRI – Puluhan anggota Saka Pramuka mengikuti kegiatan belajar bersama di Museum Airlangga Kota Kediri. Selain belajar sejarah, mereka juga dilatih mengembangkan potensi diri agar lebih berkembang.
Mengenakan seragam Pramuka dan alat perlindungan diri seperti masker, puluhan Saka Pramuka sesi pengembangan potensi diri. Materi ini diisi oleh Agus Sarwaji, Wakil Ketua Pembinaan Orang Dewasa Pramuka.
Kepada mereka, Agus mengajak Saka Pramuka mengenali potensi diri sendiri. Dia memberikan 10 jenis potensi yang bisa dikenali anggota Pramuka di diri mereka. Kesepuluh potensi itu adalah:
Potensi sosioligis, yakni peka terhadap masalah sosial. Seperti tergerak saat mendengar pengumuman kematian di lingkungannya. Atau menolong orang saat melihat peristiwa kecelakaan di jalan raya. “Sebab ada yang cuek dengan keadaan sekitar,” kata Agus.
Potensi lainnya adalah naturalis, yakni menyukai hal–hal terkait lingkungan hidup. Biasanya ditandai dengan mencintai tanaman, menanam bunga, mengatur lingkungan agar bersih, dan menjaga kerapian.
Potensi musikal, seperti memahami lagu, bisa menyanyi, mengikuti irama musik, atau memainkan alat musik. Potensi musikal ini biasanya tumbuh dari genetika atau lingkungan yang membentuknya.
Potrensi spasial, yakni mudah memahami peta. Potensi ini salah satunya dimiliki sopir kendaraan yang cepat memahami jalan atau peta ketika berada di tempat asing. “Kalau kalian masuk kota baru, dan cepat menghafal jalan, kalian punya potensi ini,” kata Agus.
Potensi visual, yakni mampu menciptakan karya, seperti membuat patung, lukisan, dan lainnya. Potensi ini biasanya tumbuh dengan sendirinya tanpa dikondisikan siapapun.
Potensi logic, yakni mendepankan logika. Seperti memahami soal matematika, atau ilmu pasti lainnya. Biasanya anak-anak dengan potensi ini akan memilih jurusan ilum pasti.
Potensi lain yaitu kinestis. Potensi yang mengandalkan gerakan tubuh harmonis, luwes, dan pandai menari. “Ada lagi potensi linguistik, seperti pintar omong dan pidato. Potensi ini biasanya dimiliki politisi, moderator, MC, dan lainnya,” terang Agus.
Ada lagi potensi intra personal yang menurut Agus menjadi ciri pemimpin dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Potensi ini adalah pandai merancang gagasan, ide, mengelola, dan menyusun visi misi.
Terakhir, ada potensi physical yang mengandalkan kelebihan tubuh. Hal ini dimiliki model dan binaragawan yang mengandalkan fisiknya untuk mencapai prestasi.
Melalui sekolah bersama ini, para anggota Pramuka dididik mengembangkan potensi mereka agar lebih berkembang. Selanjutnya mereka juga diajak mempelajari sejarah kebudayaan melalui benda-benda purbakala yang menjadi koleksi Museum Airlangga. (ADV)