Menuju Polisi Sipil Profesional

Belajar dari pengalaman negara lain dan merefleksikan masalah internal, arah reformasi Polri harus menuju terwujudnya polisi sipil yang profesional, modern, dan humanis.
Beberapa langkah strategis yang perlu menjadi prioritas antara lain:
Reformasi Struktural
Meninjau kembali posisi Polri dalam struktur ketatanegaraan. Wacana menempatkan Polri di bawah kementerian (seperti Kementerian Dalam Negeri) perlu dikaji secara mendalam untuk memperkuat pengawasan sipil dan memurnikan fungsi kepolisian sebagai penegak hukum, bukan alat kekuasaan.
Penguatan Pengawasan
Merevitalisasi peran Kompolnas sebagai pengawas eksternal yang independen dan kuat. Selain itu, perlu dibentuk mekanisme pengawasan internal yang efektif dan berani menindak tegas setiap pelanggaran tanpa pandang bulu.
Reformasi Kultur
Mengubah kultur kekerasan dan arogansi menjadi kultur melayani. Ini dapat dimulai dari sistem pendidikan dan rekrutmen yang menekankan pada integritas, HAM, dan semangat pengabdian kepada masyarakat.
Peningkatan Profesionalisme
Memperpanjang masa pendidikan, memperkaya kurikulum dengan materi HAM dan etika profesi, serta menerapkan sistem meritokrasi yang ketat dalam promosi jabatan adalah kunci untuk melahirkan polisi-polisi yang profesional.
Transparansi dan Akuntabilitas
Membangun sistem yang transparan dalam segala aspek, mulai dari anggaran, penanganan kasus, hingga proses rekrutmen. Mekanisme komplain publik harus mudah diakses, responsif, dan memberikan sanksi yang setimpal bagi anggota yang terbukti bersalah.
Persetujuan Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk tim reformasi kepolisian adalah langkah awal yang patut diapresiasi. Namun, jalan menuju reformasi sejati masih panjang dan terjal.
Diperlukan komitmen politik yang kuat dari pemerintah, keberanian dari internal Polri untuk berbenah, serta pengawasan yang ketat dari masyarakat sipil. Tanpa ketiga elemen tersebut, reformasi hanya akan menjadi jargon kosong yang menguap seiring berjalannya waktu.
Indonesia berhak memiliki polisi yang menjadi pelindung dan pengayom rakyat, bukan sebaliknya. Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun fondasi baru bagi Polri yang lebih baik di masa depan.
Penulis: Danny Wibisono*
*)Kepala Litbang Bacaini.ID