130 Dosa Polri Menurut SETARA Institute

Untuk memahami urgensi reformasi, penting untuk membedah akar persoalan yang menjerat Polri. Laporan SETARA Institute yang memetakan 130 masalah dalam tubuh Polri memberikan gambaran yang komprehensif tentang tantangan yang dihadapi.
Masalah-masalah tersebut dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori utama:
Masalah Struktural dan Organisasi
Persoalan ini mencakup isu-isu mendasar seperti wacana penempatan Polri di bawah kementerian, penempatan anggota aktif di jabatan sipil, lemahnya pengawasan internal dan eksternal (Kompolnas), hingga dugaan adanya faksi-faksi atau “perkubuan” dan praktik jual-beli jabatan di internal institusi.
Pelanggaran HAM dan Kekerasan
Ini adalah wajah paling brutal dari masalah kepolisian. Praktik penyiksaan, kekerasan dalam penangkapan dan pemeriksaan, penggunaan kekuatan berlebihan dalam menangani demonstrasi, hingga pelecehan dan kekerasan seksual terhadap tahanan perempuan menjadi noda hitam yang sulit dihapus.
Masalah Penegakan Hukum
Ketidaksetaraan di hadapan hukum (sharp outward, blunt inward), impunitas bagi anggota yang melanggar, intervensi politik, rekayasa kasus, dan kriminalisasi warga negara adalah penyakit kronis yang merusak kepercayaan publik terhadap keadilan.
Korupsi dan Gaya Hidup Mewah
Praktik korupsi, mulai dari pungutan liar di jalan raya, suap dalam rekrutmen, hingga dugaan keterlibatan perwira tinggi dalam jaringan bisnis ilegal, diperparah dengan gaya hidup mewah sebagian anggota yang kontras dengan kondisi masyarakat. Ini menciptakan citra Polri sebagai institusi yang korup dan jauh dari rakyat.
Profesionalisme dan Akuntabilitas
Lemahnya pengetahuan tentang HAM, singkatnya masa pendidikan, sistem merit yang tidak konsisten, serta arogansi dalam melayani laporan masyarakat menunjukkan adanya masalah dalam profesionalisme dan akuntabilitas individu maupun institusi.
baca selanjutnya…………