Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Mbalong Kawuk merupakan salah satu destinasi wisata kuliner yang tengah digandrungi masyarakat Tulungagung karena lokasinya yang asri. Namun siapa sangka, lokasi ini dulunya merupakan hamparan rawa yang terkenal angker.
Lokasi wisata Mbalong Kawuk yang berada di tengah hamparan sawah memang menjadi magnet tersendiri untuk menarik wisatawan. Bahkan pada pagi hari, banyak pengunjung yang datang untuk berolahraga sekaligus menikmati aneka ragam menu kuliner yang tersedia.
Dari pusat kota Tulungagung wisatawan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di wisata Mbalong Kawuk, tepat di Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut, Tulunggung. Untuk menuju lokasi wisata, pengunjung akan menyusuri jalan kecil dengan view pemandangan alam yang memanjakan mata.
Kepala Desa Sumberejo Kulon, Suhardi mengatakan, sebelum menjadi destinasi wisata, lokasi tersebut merupakan rawa yang tertutup rimbunnya tanaman liar. Bahkan di dekat rawa juga tumbuh pohon tua yang sangat besar. Praktis, lokasi ini pun jarang dijamah manusia.
“Dulu tempat ini sangat terkenal dengan keangkerannya. Dari namanya saja, Mbalong itu berarti rawa-rawa dan Kawuk sendiri adalah nama orang yang berjasa dalam membuka desa kami,” cerita Suhardi kepada Bacaini.id, Sabtu, 10 September 2022.
Menurutnya, Mbalong Kawuk yang terkenal angker dan jarang dijamah manusia berhasil disulap menjadi destinasi wisata yang keren berkat gotong royong masyarakat bersama pemerintah desa. Terbukti dengan ramainya wisatawan yang datang, terlebih saat hari libur.
“Ada berbagai macam spot yang bisa dinikmati oleh wisatawan, mulai spot bermain anak, perahu dayung, pemancingan dan lain sebagainya. Selain itu berbagai menu kuliner tradisional juga tersedia di wisata Mbalong Kawuk,” sebutnya.
Suhardi menjelaskan, dengan disulapnya Mbalong Kawuk yang dulu terkenal angker kini menjadi wisata, diharapkan bisa mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar. Melihat potensi yang cukup besar yang dimiliki oleh wisata Mbalong Kawuk.
“Di sini 70 persen pedagang adalah warga lokal dan 30 persen pedagang dari luar desa. Dengan adanya wisata Mbalong Kawuk ini, perekonomian masyarakat desa menjadi lebih baik,” tandasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira
Comments 1