Bacaini.id, KEDIRI – Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kediri melakukan verifikasi data pedagang yang akan mendapatkan subsidi kenaikan harga BBM. Hal ini dilakukan agar subsidi bisa tersalurkan tepat pada sasaran.
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana melalui Plt Kepala Disdag Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih menyebutkan data verifikasi ini diambil dari data yang telah tersedia sejak masa pandemi lalu. Di mana saat itu Mas Dhito juga memberikan bantuan kepada pedagang yang terdampak Covid-19.
“Artinya data base pedagang sudah ada. Akibat Covid kemaren, kami sudah menyalurkan bansos. By name, by adress sudah ada,” kata Tutik, Sabtu, 18 September 2022.
Berdasarkan data tersebut, pihaknya melakukan verifikasi serta pemutakhiran data. Dari 7.000 data pedagang, telah terverifikasi menjadi 5.000 pedagang yang berhak menerima bantuan. Hasilnya, beberapa pedagang yang bukan ber-KTP Kabupaten Kediri harus dicoret dari data tersebut.
“Kita perlu verifikasi untuk mengetahui apakah ada pedagang baru dan apakah pedagang lama masih berjualan. Ada juga beberapa pedagang yang bukan ber-KTP Kabupaten Kediri dan jumlahnya mengerucut diangka 5.000 pedangang,” terangnya.
Menurut Tutik, pelaksanaan verifikasi data penerima manfaat ini berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk mencegah terjadinya data ganda. Ditambah lagi, penyesuaian dan sinkronasi data dengan dinas lain yang juga mengeluarkan program bantuan sosial.
Selain itu, parameter lain yang digunakan adalah peruntukan atau sasarannya. Sehingga antara pedagang, transportasi, hingga masyarakat yang telah masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hanya akan menerima salah satu dari parameter tersebut.
Tutik juga menyebutkan, bantuan ini akan menyasar berbagai jenis pedagang, mulai dari pedagang prancang, sayur, gerabah hingga pedagang kue. Sementara besaran bantuan senilai Rp300.000 per bulan diberikan kepada pedagang di 12 pasar yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Kediri.
“Bantuan ini akan diberikan selama tiga bulan, mulai Oktober sampai Desember 2022,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Tutik berharap dengan adanya bantuan dari Mas Dhito ini dapat menekan harga barang di pasar yang kemudian dapat menahan timbulnya inflasi daerah akibat kenaikan harga BBM.
“Harapannya teman-teman pedagang ini tetap berjualan dan tidak menaikkan harga dagangannya, karena sudah disubsidi oleh Mas Dhito,” pungkasnya.(ADV)